Made Agus Membuat Karya Seni Berharga Lewat Sampah

by

Halo Sobat Petualang Cantik,

Di tengah-tengah dunia modern yang dipenuhi dengan produk-produk sintetis, ada seorang pemuda bernama Made Agus Janardana yang menunjukkan betapa pentingnya menjaga alam dengan cara yang kreatif dan inspiratif. Melalui proyeksinya yang diberi nama “Wajah Plastik,” Agus Janardana tidak hanya menciptakan seni yang indah, tetapi juga meninggalkan jejak positif bagi lingkungan hidup.

Lahir pada tanggal 23 Januari 1990, Agus Janardana berasal dari Banjar Dinas, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Sebelumnya, dia menyelesaikan studinya di bidang teknik informatika dan ilmu komputer di Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA). Meski latar belakang akademisnya solid, hati dan jiwa Agus Janardana lebih peka pada isu-isu lingkungan yang semakin parah.

Inspirasi dan Ide 

Ide untuk membuat “Wajah Plastik” lahir dari minat Agus Janardana dalam desain grafis serta dedikasinya terhadap lingkungan. Bersama dua sahabatnya, Praja Mahardika dan Bakti, mereka mendirikan Yayasan Sahabat Bumi Bali pada tahun 2016. Praja adalah ahli ekobrik batubata ramah lingkungan, sedangkan Bakti spesialis lagu dan puisi. Melalui kombinasi ini, mereka berusaha memberikan kontribusi signifikan terhadap pelestarian lingkungan.

Proses pembuatan “Wajah Plastik” tidaklah mudah. Agus Janardana harus sabar dan tekun dalam memadukan warna-warna dari sampah plastik kemasan. Dia biasanya mengumpulkan sampah plastik dari rumah tangga dan warung-warung lokal, kemudian menggunakannya untuk membuat lukisan wajah yang unik dan artistik. Setelah beberapa kali percobaan gagal, akhirnya pada awal tahun 2019, dia berhasil menciptakan karya yang sempurna dan berani meluncurkannya.

Penghargaan dan Prestasi

Karya Agus Janardana tidak hanya diterima dengan hangat oleh masyarakat lokal, tetapi juga mendapatkan pengakuan internasional. Dia menjadi finalis dalam program Astra Startup Challenge dan Satu Indonesia Award pada tahun 2021. Selain itu, “Wajah Plastik” juga sukses dalam memikat perhatian para wisatawan dan pecinta seni di Pameran Kebersihan Kota Denpasar ‘Gara-Gara Sampah

Agus Janardana menggunakan metode edukasi yang unik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlunya menjaga lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan membuat topeng plastik yang diberi nama “Made Oplas.” Topeng ini digunakan dalam proses sosialisasi lingkungan sehingga materi edukasi dapat disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif

Selain itu, dia juga memberikan potongan harga kepada pembeli yang membawa sampah plastiknya sendiri, sehingga orang-orang termotivasi untuk menyelamatkan sampah plastik.

Selain berfungsi sebagai media edukasi, “Wajah Plastik” juga memiliki nilai tambahan yaitu kontribusi sosial. Setiap 5–10% pendapatannya dialokasikan untuk membantu lanjutan lansia-lansia di sekitar wilayahnya. Hal ini menunjukkan bahwa Agus Janardana tidak hanya fokus pada kreativitas seninya saja, tetapi juga peduli dengan kesejahteraan masyarakat.

Di era globalisasi yang sering kali mengutamakan pentingnya pelestarian lingkungan, Made Agus Janardana memberikan contoh inspiratif tentang bagaimana seni dan teknologi dapat dipadukan untuk menyelamatkan bumi. Lewat “Wajah Plastik,” dia bukan saja menciptakan lukisan unik tapi juga meninggalkan jejak positif yang patut diteladani.

Semoga cerita Agus Janardana dapat memotivasi generasi muda lainnya untuk ikut serta dalam menjaga planet kita ini. Perjalanan Agus Janardana lebih dari sekedar menciptakan karya seni dari sampah plastik; ini tentang mengubah sampah menjadi harta karun yang mendidik dan menginspirasi orang lain untuk peduli terhadap lingkungan kita.

Dedikasinya terhadap keberlanjutan melalui ekspresi kreatif telah membuatnya mendapatkan pengakuan baik secara lokal maupun internasional, menjadikan kisahnya sebagai contoh inspiratif tentang bagaimana semangat dapat mendorong perubahan positif. Dengan mengubah sampah plastik menjadi karya seni yang indah, ia tidak hanya meningkatkan kesadaran tetapi juga memberikan pelajaran berharga mengenai konsumsi dan daur ulang yang bertanggung jawab.

Melalui inisiatif seperti ‘Made Oplas’, ia melibatkan masyarakat secara interaktif, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap perlindungan alam. Pada akhirnya, karya Agus Janardana menjadi bukti kreativitas dan ketahanan manusia dalam menghadapi tantangan lingkungan secara langsung dengan solusi inovatif.

 

 

 

No Comments Yet.

What do you think?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *