TINGKATKAN IMUN ANAK DI TENGAH LONJAKAN COVID 19 DENGAN MEMILIH NUTRISI YANG TEPAT

by

Halo Sobat Petualang Cantik,

Pemerintah saat ini menghadapi kondisi yang kurang baik, karena pandemi covid19 belum kunjung usai, bahkan Indonesia sempat memiliki angka kematian tertinggi di dunia. Padahal target penurunan stunting hingga 14% di tahun 2024 masih diupayakan.

Anak harus mendapatkan perlindungan ekstra dari infeksi virus covid19 dengan memberikan makanan bergizi agar dapat membangun kekebalan tubuh yang kuat, sekaligus mencegah stunting dan gizi buruk pada anak. Pastikan anak mengkonsumsi makanan dan minuman yang sesuai dengan kebutuhan gizinya. Selain itu yang juga perlu diwaspadai adalah asupan gula garam lemak pada anak agar tidak berlebihan.

Terkadang masih banyak orangtua yang lalai terhadap asupan anaknya. Pada usia dini, konsumsi gula yang berlebih pada anak terlihat dengan masih banyak orangtua yang memberikan kental manis pada balitanya sebagai pengganti ASI.

Diketahui bahwa kental manis mengandung gula lebih dari 50% dan merupakan jenis susu yang peruntukan bukan sebagai minuman harian anak, melainkan bahan tambahan makanan dan minuman.

Melihat hal ini, masyarakat butuh edukasi agar dapat memperbaiki kebiasaan dan pola asuh dan konsumsi keluarga. Dalam menghadapi badai pandemi saat ini pemerintah tetap melakukan program-program pencegahan stunting agar nutrisi dan tumbuh kembang anak terjaga dan terlindungi dari dampak virus covid19.

Yayasan Abhiprana Insan Cendekia (YAICI) bersama PP Muslimat NU mendukung upaya pemerintah mengejar target penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 dengan menyelenggarakan edukasi gizi untuk meningkatkan asupan gizi anak dalam rangka perlindungan anak dari gizi buruk, stunting dan ancaman covid 19.

Adapun narasumber yang hadir adalah :
1. Arif Hidayat SE, MM ( Ketua YAICI)
2. Dr. Erna Yulia Soefihara ( ketua bid. Kesehatan PP Muslimat NU)
3. Dr. dr. Meta Ferdiana Anindita Sp.A (K) ( dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit polip di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
4. Hj. Zaskia Adya Mecca ( Publik Figeur/ Inefluencer)
5. Maman Suherman ( Moderator)ee

Mengapa Orang Tua Perlu Memahami Kandungan Kental Manis?

Sejak tahun 2018, YAICI melakukan riset terehadap kental manis yang bereedar dimasyarakat. Menurut pemaparan Arief Hidayat SE, MM. susu kental manis adalah sirup beraroma susu kerap kali digunakan untuk asupan balitanya sebagai pengganti ASI. Ini mudah didapat kareena harganya yang murah juga strategi pamasarannya membuat masyarakat binggung seperti adanya susu kental manis di deratan rak susu anak, sehingga masyarakat berfikir susu kental manis adalah suesu yang dapat dikonsumsi oleh balita, padahal kandungannya sedikit susu dan lebih banyak gulanya.

Pengaruh terbesar juga datang dari televisi. 73% masyarakat melihat iklan di televisi masih dipengaruhi bahwa susu kental adalah susu dan bisa mengganti ASI. Ini membuat YAICI berkesimpulan literasi gizi masyarakat masih rendah walaupun sudah ada perbaikan. Kalau ini dibiarkan potensi kerugian karena stunting yang cukup besar, membuat target generasi emas di tahun 2045 sulit tercapai.

Temuan PP Muslimat NU Terkait Pola Makan Anak di 3 Wilayah

Muslimat NU adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat sosial keagamaan dan merupakan salah satu badan ortonom dari Jam’Iyah Nahdatul Ulama. Didirikan pada tanggal 26 Rabiul Awal 1365H bertepatan dengan tanggal 29 Maret 1946 di Purwokerto. Memiliki 9 bidang kerja yang aktif. Salah satunya adalah bidang Kesehatan dan Kependudukan, Sosial Budaya dan Lingkungan Hidup.

Tahun 2018 Muslimat NU bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dalam kegiatan Optimalisasi GERMAS dan Pergerakan Peran Serta Muslimat NU Dalam Penurunan Stunting di Lingkungan Pondok Pesantren dan Majelis Taklim. Hampir setiap tahun Muslimat NU bekerjasama dengan tema yang berbeda-beda.

Tahun 2020 dengan hadirnya pandemi covid 19, Muslimat NU juga melakukan kerjasama tentang gizi, gerakan masyarakat hidup sehat dan pencegahan covid 19. Kerjasama ini tetap dilakukan di lingkungan pondok pesantren, majelis taklim, ibu-ibu binaan dan lokus-lokus muslimat NU yang ada diberbagai daerah yang memungkinan diperlukannya edukasi terhadap hal yang disebutkan diatas.

Untuk para santri di pesantren juga dilakukan edukasi bagaimana menjalani protokol kesehatan sebagaimana kita ketahui bahwa pesatren memiliki santri yang banyak dan ada kemungkinan dapat menularkan virus ke sesama santri yang lainnya. Lingkungan pesantren harus tersedia tempat pencuci tangan dan handsanitizer. Menjaga jarak ketika mereka mengaji.

Sejak 2018 Muslimat NU juga bekerjasama dengan YAICI untuk mengadakan edukasi lewat Talkshow yang tayang ditelevisi bertemakan gizi yang dapat ditinjau dari sisi kesehatan, agama dan psikologis. Karena makanan tidak hanya bergizi tetapi juga harus halal. Lalu di masa pandemi ini mengadakan webinar, alhamdulilah ibu Khofifah Indarti hadir member sambutan. Alhamdulillah Muslimat NU terus bisa mengadakan edukasi ke seluruh masyarakat. Insya Allah, edukasi seperti ini sangat bermanfaat sekali bagi ibu-ibu dan kaum muslimah di Indonesia.

Selain itu Muslimat NU juga melakukan sosialisasi ke berbagai wilayah di Indonesia terkait dengan susu kental manis yang sudah dijelaskan oleh Arif Hidayat. Karena ketidaktahuan mereka yang didaerah maupun dikota dikarenakan kurangnya sosialisasi dan edukasi. Demikian pemaparan dari Dr. Erna Yulia Soefihara.

Bahkan Muslimat NU juga melakukan penelitian di 3 wilayah Indonesia seperti NTT, Maluku dan Jawa Timur. Hasil penelitiannya adalah 1 dari 7 balita meminum susu kental manis, padahal kita tahu bahwa susu kental manis bukan minuman untuk balita. Minimnya pengetahuan ibu membuat anak mengkonsumsi kental manis.

Dimasa pandemi ini penting sekali orangtua memberikan asupan bergizi pada anak untuk melawan virus yang sedang menyerang kita semua. Imun yang kuat sebagai benteng pertahanan anak untuk terhindari dari covid 19. Semoga anak-anak kita dapat bertahan dan melawan semua serangan penyakit dan membentuk kekebalan imun mereka untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.

Nutrisi Pada Anak Untuk Imunitas Optimal

Fakta yang dijelaskan oleh Dr. dr. Meta Ferdiana Anindita Sp.A (K), yaitu berdasarkan data terbaru dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ternyata 1 dari 8 kasus covid 19 saat ini adalah anak-anak, dimana 3-5% diantaranya meninggal dunia dan 50% persen dari kasus ini adalah balita.

Di masa pandemi ini orang tua mungkin merasa khawatir. Bagaimana caranya agar anak-anak ini terhindari dari covid19. Satu-satunya cara adalah dengan menjaga imunitas atau menjaga daya tahan tubuh anak.

Berikut adalah beberapa faktor berdasarkan jurnal yang dapat mempengaruhi respon imun atau kekebalan tubuh, yaitu ada status vaksin, faktor genetic, apakah ada riwayat infeksi, bagaimana aktifitas fisiknya, dan salah satu yang mempengaruhi adalah faktor nutrisi.

Hubungan nutrisi dengan daya tahan tubuh, ternyata banyak sekali dan memiliki peran yang sangat besar. Ini menunjukkan apabila ada mal nutrisi (nutrisi yang salah atau tidak seimbang) pada anak. Mal nutrisi bisa under nutrisi bisa juga over nutrisi, bisa dikatakan nutrisi yang tidak seimbang.

Jadi mal nutrisi bukan hanya gizi buruk, stunting, gagal tumbuh, foltering, tapi juga bisa berupa over weigth dan obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa mal nutrisi ternyata dapat menurunkan imunitas, sehingga seseorang akan lebih rentan terkenal infeksi. Seperti kita ketahui ketika anak terkena infeksi nafsu makannya menurun dan membuat daya tahun tubuhnya ikut menurun, seperti lingakaran setan, bullet terus yang harus dipotong.

Infeksi terhadap anak-anak mal nutrisi ternyata meningkatkan risiko kematian dibanding dengan anak-anak dengan nutrisi yang baik. Jadi kesimpulannya nutrisi ini berperan penting terhadap daya tahan tubuh. Pemberian nutrisi yang tepat terutama di 1000 hari pertama kehidupan, yaitu dimulai sejak janin masih berada dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun akan membantu pertumbuhan, meningkatkan masa otot, membangun komposisi tubuh yang nantinya akan mendukung imunitas tubuh anak. Status nutrisi juga akan mempengaruhi daya tahun tubuh karena anak yang mal nutrisi akan menurunkan sistem imunitasnya.

Penting sekali nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan, karena gizi pada janin dan bayi ini mempunya efek bukan hanya untuk jangka pendek juga jangka panjang sampai seorang anak tersebut bahkan menjadi orang dewasa. Untuk jangka pendek misalnya nutrisi akan sangat berperan penting untuk perkembangan otak , untuk jangka panjangnya akan mempengaruhi kapasitas kognitif dan edukasi.
Jadi nutrisi penting sekali pada anak, bukan hanya tumbuh kembangnya tetapi daya tahan tubuh. Untuk itu kita perlu lakukan pola makan yang seimbang bervariasi dan memenuhi kebutuhan anak, karena anak itu membutuhkan makronutrien,karbohidrat, lemak, protein serta mikronutrien berupa vitamin dan mineral untuk mendukung sistem imunitas serta tumbuh kembangnya.

Pemberian nutrisi yang tepat juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak di masa pandemi seperti saat ini sehingga anak jadi lebih kuat bisa terhindar dari infeksi.

WHO sendiri memberikan rekomendasi dengan inisiasi menyusu dini, dilanjut dengan ASI eksklusif selama 6 bulan dan MPASI sejak 6 bulan hingga menyusui dilanjut hingga 2 tahun lebih.
Insiasi awal menyusui penting sekali karena kolostrum ASI awal yang dihasilkan pada 5 hari pertama volumenya sedikit warnanya kuning keoranyean atau kemerahan. Ini penting buat anak demi membangun daya tahan tubuh anak. Kolostrum juga banyak mengandung faktor pertumbuhan yang tentunya baik untuk perkembangan anak.

Pengalaman Sazkia Adya Mecca dalam menghadapi pandemi covid 19

Sazkia merasa senang karena anak-anak sudah sehat dari covid 19 dan dr. Meta adalah dokter yang sering dihubungi ketika ingin berkonsultasi. Sazkia bercerita pengalamannya mengenai pola makan anak ketika sedang menghadapi dan melawan covid 19 yang sedang menyerang keluargannya.

Sazkia mencoba untuk menyamakan semua makanan yang dimakan semua orang yang ada dirumah. Terutama pada anaknya sudah melewati masa MPASI. Apapun jenis makanan yang ada dirumah, dikonsumsi juga oleh anaknya yang kecil dengan porsi dan ukuran yang sesuai dengannya.

Dan ketika anak-anaknya terkena covid 19, Sazkia sangat ekstra dengan lebih membebaskan selera makannya agar lebih mudah mereka konsumsinya karena sesuia dengan keinginannya. Mulai dari cemilan, buah, kebetulan mereka suka salad, jadi ketika memberikan sayur dan buah tidak terlalu sulit untuk mereka makan. Ditambah konsumsi vitamin agar daya tahan mereka kuat.

Anak-anak lebih happy dan tidak memiliki pikiran macam-macam. Mereka tetap bermain dan beraktifitas. Kebetulan kenanya rame-rame jadi tidak merasa sendirian. Beda sekali dengan suaminya, Hanung Bramantya, masih ada perasaannya ditinggal, merasa sendirian, merasa diisolasi. Pemulihan emosi yang memakan waktu yang cukup lama.

Waktu pertama anaknya sakit, sazkia masih peluk dan membawanya ke RS. Namun sazkia tetap menggunakan masker dan konsumsi vitamin agar kondisi tetap fit. Setelah anaknya dinyatakan positif, sazkia hanya berharap dirinya tetap sehat agar dapat merawat anak dan suaminya.
Saat sakit anak dan suami beda rumah dengan sazki, mereka ada di rumah belakang dan sazkia di rumah depan, namun sesekali sazkia kerumah belakang untuk kasih segala kebutuhan mereka. Alhamdulillah sazkia tetap sehat dan tidak terpapar. Sazkia bilang mungkin karena sudah vaksin dan imunnya sedang bagus.

Demikian hasil rangkuman saya dalam mengikuti webinar pada tanggal 16 juli 2021, semoga ulasan ini dapat bermanfaat dan berguna dalam memberikan pola makan anak dan memberikan nutrisi pada anak.

 

Salam Cantik,

 

Lita Chan Lai

No Comments Yet.

What do you think?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *