Halo Sobat Petualang Cantik,
Dunia bisnis (usaha) sangat dekat dikehidupan aku sejak belum dilahirkan ke dunia ini. Wow, mengapa begitu? Pastinya akan aku ceritakan sebelum tulisan ini terlanjur banyak dan panjang. Dulu sebelum kedua orangtuaku menikah, masa lajangnya dipenuhi dengan kegiatan pembekalan untuk mendapatkan ketrampilan untuk berkarya dan berdagang. Terutama mamaku, saat gadis sudah bergelut dalam bidang menjahit dan ketrampilan wanita pada umumnya. Seperti membordir, menyulam, mendekorasi, merajut, membuat bunga, dan lain-lain. Bekal tersebut diberikan orangtuanya agar anaknya mampu melakukan apapun dimasa depannya. Begitupun Papaku, merantau jauh ke Jakarta untuk belajar berdagang dan menjahit. Ketika mereka menikah, lalu menjalani kehidupan di Kota Jakarta dengan ketrampilan yang dimiliki masing-masing dari mereka. Beruntung sekali mereka sukses memiliki beberapa toko di Pasar Senen, yang pada saat itu adalah tempat bergengsi masyarakat Kota Jakarta.
Lalu merekapun membawa kami, anak-anaknya tinggal di lingkungan para pengusaha. Sejak kecil hingga kini, selalu menyaksikan berbagai macam kisah para tetangga dalam kehidupan bisnis mereka. Ada yang usaha berhasil ada juga yang menggulung tikar. Ada yang dulunya datang sebagai orang kaya yang sangat tajir, lalu bangkrut dan menjadi orang yang sangat miskin. Ada yang dulunya sangat miskin, lalu tiba-tiba menjadi kaya raya. Dan ada juga yang kehidupan usahanya biasa-biasa saja hingga sekarang.
Zaman kini telah berubah. Kehidupan dunia usaha dilingkunganku juga ikut merasakan perubahan tersebut. Generasi milenial dilingkunganku benar-benar masuk dalam lingkaran usaha yang bertumbuh dengan sendirinya. Beberapa pengusaha generasi zaman dulu mulai merasakan kelemahannya. Mereka tidak mampu bersaing dan menumbuhan kembali pangsa pasarnya. Siapa yang tidak mampu mengikuti zaman makanya usaha yang mereka lakukan sulit untuk dipasarkan. Tetapi yang mampu mengikutinya mereka bertahan dengan kuat.
Seperti acara yang aku hadir kemarin (11/03/2020) di Hotel Kempinski, Jakarta diselenggarakan oleh Tempo Media Grup dengan tema “Finding The New Business Models”. Menurut aku temanya seksi sekali dan sesuai untuk perkembangan bisnis diera kini. Pematerinya adalah orang-orang hebat yang terlibat dalam masalah kehidupan bisnis saat ini, yaitu :
- Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia
- Kartika Wirjoatmojo, Wakil Menteri BUMN
- Filianingsih Hendarta, Kepala DKSP Bank Indonesia
- Karaniya Dharmasaputra, CEO OVO
- Alex Rusli, CEO DigiAsia
- Mardani Maming, ketua Umum HIPMI
- Indra Utoyo, Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi Bank BRI
- Yansen Kamto, Pelaku Bisnis Star up (Founding Partner Kinesya)
- Jimmi Gani, CEO Orbitin
- Toriq Hadad, Direktur Utama Tempo Media Grup
Banyak hal yang dibahas dalam acara ini, tentunya seputaran Ekonomi Digital yang sedang marak dilakukan oleh dunia bisnis di dunia, termasuk Indonesia.
Dalam sambutan pembuka, Direktur Utama Tempo Media Grup, Toriq Hadad mengatakan “ transformasi digital sangat penting dibahas sebab saat ini sudah semua serba digital “ Kami yang bergelut pada bisnis konvensional, tiba-tiba harus mengubah model bisnis menjadi digital”.
Menurut Toriq, perubahan mutlak yang dilakukan adalah prilaku konsumen, pasar dan aturan main. Perubahan menjadi serba digital inilah yang memaksa korporasi untuk mengikuti perkembangan zaman. “Berubahnya bukan sekedar berubah, tetapi cukup radikal dan mau tidak mau kita harus terus belajar,”kata Toriq. Mencari model bisnis digital artinya harus mindset yang baru. “di Tempo, tidak hanya mengubah platform dari cetak ke digital, tetapi juga dari pola pikir kita” lanjut Toriq.
Benar yang dikatakan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo “ Virus membuat kita gundah, Tetapi menurut saya, digitalisasi membawa harapan. Itu yang harus kita bangun”. Perkataan seperti itu bukan tanpa sebab, kita ketahui efek virus corona sudah menjadi ketakutan yang luar biasa, tetapi Perry Warjiyo merasa optimis dengan era digitalisasi saat ini.
Beliau yakin wabah virus corona akan teratasi dan hanya berdampak sebentar saja. Meski cuma sebentar saja, seluruh pihak harus tetap kuat. “ Tolong tetap kreatif dan confident,” katanya. Menurut Perry, ada ekonomi digital yang akan menjadi masa depan sumber bisnis berikutnya. Dalam kesempatan ini beliau juga menyebutkan alas an optimistis dengan potensi pertumbuhan ekonomi nasional. “Sebanyak 94,3 juta UMKM yang ada diseluruh Indonesia itu diincar oleh dunia,”katanya lagi. Dari sekian banyak UMKM itu pula, masing banyak yang belum benar-benar tergarap. “Dari sektor pertanian, perikanan, perdagangan, ppariwisata, itu harus kita garap, kembangkan di sector keuangan”.
Potensi perkembangan juga dinilai cukup besar apalagi dengan kondisi dunia yang berubah. Saat ini ada 55% populasi di Indonesia adalah generasi milenial. Karena milenial ada kemungkinan besar kita menjadi kaya, sebab mereka tidak hanya menjadi market, tetapi juga sebagai player.
Generasi milenial tidak lagi membeli barang ke toko, melainkan dari rumah saja. Begitu juga dalam hal memilih pekerjaan. Mereka sangat imajinatif, mereka ingin membuat bisnis dari UMKM, dan ini menjadi sumber dari star up. Belum lagi perkembangan platform teknologi digital yang sudah sangat cepat saat ini. Konsekuensinya butuh investasi besar. Tapi kecepatan transformasi digital ini yang kemudian mempermudah UMKM digital terbangun. Seperti itulah pemaparan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Betul juga sih. Aku sendiri merasakan ketika belanja barang yang diinginkan, selalu mencari lewat aplikasi penjualan. Karena selain mudah jangkauannya, tentunya waktu yang digunakan lebih singkat. Sehingga kita bisa gunakan waktu lainnya untuk hal yang lebih berguna daripada harus ke sebuah toko atau pasar.
Disela acara, Tempo juga mengenalkan anak baru mereka yaitu berupa sebuah Aplikasi yang akan membantu para pelaku usaha untuk berkembang. Jimmi Gani sebagai CEO Orbitin menjelaskan bagaimana aplikasi ini dapat dijalankan untuk mengembang usaha yang dimiliki oleh para pelaku UMKM.
“Ekosistem yang selalu dikatakan oleh Toriq Hadad dan Perry Warjiyo akan terwujud oleh Orbitin ini”, Kata CEO Orbitin, Jimmi Gani. Ia mengatakan bahwa ini adalah mimpi kita semua untuk membangun ekonomi digital di Indonesia. Platform Orbitin adalah media yang akan mempertemukan para UMKM yang berbisnis disini.
Selain itu, ada diskusi yang menarik oleh Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Firlianingsih Hendarta, Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi Bank BRI, Indra Utoyo, dan Direktur Info Media Digital TEMPO.CO, Tomi Aryanto. Tentu saja diskusi mereka seru sekali yang membahas tentang Transformation For Indonesia Economy.
Begitulah kira-kira hasil pantauan di lokasi acara tersebut. Jika kalian ada pertanyaan atau pembahasan yang masih kurang, silahkan komen dibawah ini ya. Insya Allah akan aku jawab sesuai pengetahuan yang aku dapat disana. Terima kasih sudah berkunjung di blog ini…!
Salam Cantik
Lita Chan Lai
Riawani elyta
Maret 14, 2020Aku tertarik sama app orbitin. Ini isinya apa aja ya? Apakah untuk promo produk umkm or menghubungkan para pelaku untuk bermitra?
Petualang Cantik
Maret 16, 2020aplikasi ini selain untuk memasarkan produk, juga tempat berkumpulnya pelaku usaha utk berdiskusi. ekosistem yang dibentuk dan dibina disana akan mempunyai peluang utk lebih maju dan berkembang.
Lina W. Sasmita
Maret 14, 2020Katanya untuk menjadi pemenang di era dunia bisnis seperti sekarang ini adalah mereka yang adaptif terhadap setiap perubahan. Yang keukeuh dengan bisnis model zaman old akan tergilas zaman.
Petualang Cantik
Maret 16, 2020betul sekali mba…dilingkungan rumahku merasakan sekali perubahannya. oia, lingkungan rumahku ada Industri kecil yg dibina oleh pemerintahan.
Chela
Maret 14, 2020Perkembangan dunia bisnis belakangan ini melaju sangat pesat ya mba. Salah strategi juga bahaya apalagi saat ini zaman semakin maju dan canggih.
Petualang Cantik
Maret 16, 2020iya, benar banget….
harus pandai2 merubah mindset.
NurulRahma
Maret 15, 2020Waahhh, acaranya padat bergizi bangeett ya Mba
ini dibutuhkan oleh generasi millennial untuk bisa lebih berkontribusi secara positif bagi bangsa ini
Gina Nelwan
Maret 15, 2020Lebih suka jaman sekarang dengan apa-apa serba gampang karena bersangkutan dengan digital. Namun, harus juga waspada mengetahui dan memproteksi perlindungan data pribadi dan akun qt di smartphone yg qt miliki
Petualang Cantik
Maret 16, 2020nah, itu juga yang aku fikirkan. jangan sampai keasyikan malah kena hack orang2 yg tidak bertanggung jawab. harus ada polisi digital juga nih, buat keamanan orang ya.
Okti Li
Maret 15, 2020Mengimbangi kemajuan jaman kita memang harus adaptif ya. Lain dulu lain sekarang. Kalau keukeuh gak mau mengikut perkembangan bisa jalan di tempat atau malah justru ketinggalan.
Petualang Cantik
Maret 16, 2020betul banget mba…
thya
Maret 15, 2020aku paling ga bakat berbisnis, harus juga nih datang ke acara2 seperti ini biar menambah wawasan
Petualang Cantik
Maret 16, 2020sebenarnya banyak pelatihan2 di dunia bisnis digital. Aku juga pengen sekali belajar mba.
Tuty Queen
Maret 15, 2020keren ini aplikasi nya sangat membantu UMKM untuk bisa go digital ya
Petualang Cantik
Maret 16, 2020bener banget…
Aku juga pengen bisa jadi pembisnis kaya mereka
Arda Sitepu
Maret 16, 2020Wah senang juga kalau milenial kita bisa jadi rata2 kaya semua ya mbak apalagi kreatif dan berpotensi jadi player juga.
Petualang Cantik
Maret 16, 2020Iya mba…selain marketer dia juga player. beda sama kita ya. tapi kita juga bisa kok kaya mereka.
Indah nuria
Maret 16, 2020Business sekarang serba cepat dan praktis. Kalau tidak ditinggal oelanggan. Yang penting bisa buktikan dan bisa dipercaya
Petualang Cantik
Maret 16, 2020betul sekali mba…
Ida
Maret 16, 2020Wah acara asyik ini banyak menambah wawasan baru ya…
Petualang Cantik
Maret 16, 2020iya mba…kapan kita mulai masuk dunia bisnis ya?
Eka Mustika
Maret 16, 2020Zaman sekarang memang apapun lebih dimudahkan dengan adanya aplikasi ya Mbak apalagi untuk urusan bisnis usaha UMKM juga harus ikut maju dan mencoba menggunakan aplikasi.
Uniek Kaswarganti
Maret 16, 2020Wah iya, baca paparan di atas baru kepikiran mba, kemajuan perubahan digital gimana caranya ya biar bisa menjangkangkau masyarakat yang unbanked. Potensial juga loh kaum yang satu ini untuk diraih.
Zia
Maret 16, 2020Aplikasi itu jelas semakin memudahkan kita di era digital ya. Sekarang bisa melakukan apa aja dengan ujung jari. Ini keren deh acaranya dan banyak narasumber yang inspiratif. Orang-orang sukses dan brilliant di era 4.0.
Dian Farida Ismyama
Maret 16, 2020Sepakat mba sekarang semuanya jadi digital. Virus corona merebak sekolah aja jadi pakai digitalisasi kan. Berharap ke depannya makin mudah buat UKM dan umkm untuk go digital
Citra
Maret 16, 2020Kita memang harus mengadaptasi dunia era modern ini ya, termasuk usaha harus disesuaikan dengan zaman now Jadi nggak ada salahnya usaha offline dan digital menjadi satu. Jadi untungnya juga double
Helena
Maret 16, 2020Mbak Lita, aplikasi yang buat UMKM itu namanya Orbitin? Fungsinya buat apa aja ya? Penasaran nih soalnya keluargaku juga pelaku UMKM.
Petualang Cantik
April 15, 2020Fungsinya untuk jualan, share informasi, dan kumpulin pelaku usaha dalam satu sistem. aku juga pahamnya hanya itu. mungkin bisa disearching ke tempo.com