Mamaku pernah bercerita, pada zaman dahulu perempuan harus memiliki kemampuan berkarya dengan segala kemahiran tangannya, salah satunya adalah menjahit. Kenapa begitu? Sebab pada saat itu perempuan tidak mempunyai pilihan seperti apa jodohnya kelak, apakah orang kaya, apakah memiliki pekerjaan yang baik atau sudah mapankah dia untuk mensejahterakan keluarganya. Semua menjadi sebuah teka-teki dan misteri dalam hidupnya.
Pada zaman itu masih sangat kental tentang masalah perjodohan. Yang kita ketahui bahwa kita tidak boleh memilih sendiri calon suami sendiri atau dalam istilah lainnya adalah tidak boleh berpacaran. Yang boleh memilih hanya orang tua kita. Jika orang tua kita pandai memilihkan pasangan untuk anaknya maka sejahteralah hidupnya, tetapi jika orang tua salah memilih pasangan maka siap-siaplah menjadi perempuan yang harus bisa membantu suami mencari uang agar ekonomi keluarga stabil.
Makanya para gadis pada zaman itu berlomba-lomba untuk menjadi orang yang mahir menjahit, menyulam, menenum, memasak dan merangkai bunga. Itu semua dipersiapkan agar perempuan bisa menjadikan dirinya berharga di mata keluarga dan tidak disepelekan oleh suami.
Nah, beda dulu beda sekarang. Saat ini perempuan jarang mau melakukan hal-hal seperti yang dilakukan perempuan zaman dahulu. Mungkinkah karena kondisi zaman yang menuntut perempuan untuk lebih fokus dalam mengejar cita-citanya sebagai profesi yang diinginkan sehingga pekerjaan seperti mejahit kurang diminati. Atau karena memang tidak tersedianya fasilitas untuk mereka belajar? Sepertinya saya tidak ingin berspekulasi dengan hal itu.
Mumpung ada Workshop menjahit yang diadakan oleh perusahaan pembuat mesin jahit Brother di Museum Tekstil, Jakarta Pusat. Maka saya dan teman-teman sangat antusias untuk belajar menjahit. Pesertanya dari kalangan Blogger dan Komunitas kartini Blue Bird. Acara dibuka oleh Mba Astri Damayanti, salah satu pembuat buku tentang mahir menjahit. Pengajarnya langsung oleh Ibu Tati, seorang desaigner yang cukup dikenal. Kemudian ibu Silvia Murni selaku Deputi Bidang Pariwisata dan Kebudayaan memberikan wejangan yang bagus untuk para peserta.
Kemudian dari pihak Brother juga mengenalkan beberapa type mesin yang mereka produksi salah satunya adalah:
- Type mesin portabel
- Type mesin computer
- Type mesin amatic, dan
- Type Dekoratif atau biasa di bilang mesin bordir.
Saat melakukan pembelajaran, ada beberapa tahap yang harus dilalui, seperti mengukur badan, membuat polo, memindahkan pola kedalam sebuah bahan, lalu menggunting, setelah itu menjadi. Beberapa tahapan seperti itu yang akan menghasilkan sebuah pakaian yang nantinya akan delahaikenakan oleh orang.
Tapi kali ini ibu Tuti mengajarkan kami membuat sebuah kardigan yang elegan, yang sangat mudah kami kerjakan sebagai pemula. Awalnya kami di berikan bahan sepanjang 2 meter dengan bidang 1,5 meter. Peralatan yang kami perlukan disediakan untuk memudahkan kami melakukan sebuah praktek menjahit
Kami diberikan sebuah pola dengan ukuran sesuai dengan yang diinginkan, kemudian semua peserta melakukan pemindahan pola pada bahan lalu menggunting dan menjahit dengan mudah dengan mesin portabel Merk Brother. Sambil belajar menjahit, para blogger juga tidak pernah ketinggalan ritualnya dalam melakukan live twet, sehingga pesan-pesan yang kami dapatkan pada saya di lokasi acara dapat di ketahui juga oleh masyarakat luas. Sehingga keinginan belajar menjahit seperti ini bisa ditularkan kepada banyak orang di luar sana.
Saya sangat menikmati proses belajar menjahit ini. Dan saya menjadi semakin ingin menjahit apapun yang saya inginkan. Semoga dengan pelajaran yang saya dapatkan dari Workshop menjahit ini menjadikan saya perempuan yang mandiri dan memiliki kemampuan yang lebih untuk bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga.
Ria
Agustus 21, 2016Jadi bisa jahit saya, tinggal belajar lebih rutin lagi.
Rach Alida Bahaweres
Agustus 22, 2016Aku juga ingin sekali belajar menjahit tapi sampai sekarang belum terwujud
Padahal asyik ya kalau bisa jahit, mba
Petualang Cantik
September 1, 2016iya mba, asyik banget kalau ditekuni.
Dee
September 2, 2016Kayaknya wanita sekarang udah jarang yang bisa jahit kecuali ibu-ibu atau memang pekerjaannya sebagai desainer ya 😉
Petualang Cantik
September 7, 2016hihi…iya, tapi kan kita juga nantinya akan menjadi ibu2…makanya belajar menjahitnya mulai dari sekarang.