Halo Sobat Petualang Cantik,
Kalian tahu ga sih, kalau Maharani seorang pria berumur 35 tahun ini adalah petani Gaharu asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia telah mengubah paradigma pertanian di daerahnya melalui dedikasinya dalam budidaya pohon Gaharu. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, Maharani mendapatkan gelar S2 dan S3 di bidang pertanian. Meskipun awalnya berkarier sebagai dosen, ia memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya dan terjun langsung ke dunia pertanian lho!
Awal Mula Perjalanan Maharani
Kecintaan Maharani terhadap lingkungan dan keprihatinan akan kondisi lahan kritis di NTB mendorongnya untuk berinovasi. Ia menyadari bahwa pohon Gaharu (Gyrinops versteegii) memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Kayu ini dikenal karena gubal atau lapisan hitamnya yang bernilai tinggi, dapat dijual dengan harga mencapai Rp 5 hingga 40 juta per kilogram. Namun, keberadaan pohon Gaharu semakin terancam akibat eksploitasi berlebihan dan penebangan liar.
Maharani tidak hanya ingin menanam Gaharu, tetapi juga mengajak masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam budidaya ini. Ia mendirikan Forum Petani Pencinta Gaharu yang kini anggotanya telah mencapai lebih dari 200 orang. Melalui forum ini, Maharani memberikan edukasi dan pelatihan kepada petani tentang cara menanam dan merawat pohon Gaharu dengan baik.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang pertanian, Maharani melanjutkan studinya hingga meraih gelar S2 dan S3. Selama masa studinya, ia aktif dalam pendampingan petani kopi dan kakao, yang membentuk dasar pemahaman dan keterampilannya dalam pertanian. Pada tahun 2009, Maharani memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pusat Penelitian dan Pengembangan Lahan Kering Tropika Universitas Mataram. Keputusan ini diambil untuk fokus pada misi penghijauan lahan kritis di NTB melalui budidaya pohon Gaharu.
Inovasi dalam Budidaya
Salah satu inovasi yang diperkenalkan oleh Maharani adalah teknik penyuntikan cairan jamur ke batang pohon Gaharu. Teknik ini bertujuan untuk merangsang pembentukan gubal tanpa merusak pohon. Proses ini dilakukan secara bertahap agar pohon tetap sehat dan dapat menghasilkan gubal yang berkualitas tinggi dalam waktu satu tahun.
Dengan cara ini, Maharani tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya alam.Maharani juga memanfaatkan lahan di belakang rumahnya sebagai tempat pembibitan pohon Gaharu. Ia membagikan bibit gratis kepada petani yang ingin mencoba menanam Gaharu, sekaligus mengajarkan mereka cara melakukan pembibitan mandiri.
Maharani menyadari bahwa pohon Gaharu (Gyrinops versteegii) memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Kayu ini dikenal karena gubal atau lapisan hitamnya yang bernilai tinggi, digunakan dalam pembuatan parfum dan produk wewangian lainnya. Namun, keberadaan pohon Gaharu semakin terancam akibat eksploitasi berlebihan dan penebangan liar. Melihat kondisi ini, Maharani bertekad untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya budidaya Gaharu dan manfaat ekonomis yang bisa diperoleh
Membangun Kesadaran Lingkungan
Maharani percaya bahwa pertanian harus berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Ia aktif mengajak generasi muda untuk melihat profesi petani sebagai pilihan yang menjanjikan. Dalam pandangannya, bertani tidak identik dengan kemiskinan, sebaliknya, budidaya tanaman bernilai tinggi seperti Gaharu bisa menjadi sumber penghasilan yang signifikan.
Dengan semangat tersebut, Maharani berupaya mengubah stigma negatif terhadap pertanian di kalangan anak muda. Ia menunjukkan bahwa dengan pengetahuan dan teknik yang tepat, mereka bisa menghasilkan pendapatan yang layak dari bertani. Beberapa petani binaannya bahkan berhasil meraih penghasilan hingga ratusan juta rupiah dari hasil penjualan Gaharu.
Untuk mewujudkan visinya, Maharani mengumpulkan sekitar 50 pemilik pohon Gaharu dan membentuk Forum Petani Cinta Gaharu di NTB. Forum ini menjadi wadah bagi para petani untuk bertukar informasi dan mengembangkan usaha budidaya Gaharu. Maharani memberikan pelatihan kepada anggota forum tentang teknik budidaya yang efektif serta cara pemasaran produk Gaharu.
Pendekatan ini tidak hanya membantu meningkatkan jumlah petani Gaharu di NTB tetapi juga memperkuat komunitas lokal.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Inisiatif Maharani tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi individu tetapi juga pada komunitas secara keseluruhan. Melalui kerjasama dengan pemerintah dan lembaga CSR perusahaan, ia berhasil memperluas area penanaman Gaharu hingga ratusan hektar di berbagai wilayah NTB, termasuk Lombok Utara, Lombok Barat, dan Pulau Sumbawa.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam budidaya Gaharu, perekonomian lokal pun mulai pulih. Selain itu, Maharani juga berupaya mengembangkan konsep ekowisata di daerah-daerah yang memiliki lahan Gaharu. Dengan demikian, kawasan tersebut tidak hanya menjadi sumber pendapatan dari penjualan produk tetapi juga menarik wisatawan untuk belajar tentang budidaya tanaman berharga ini.
Maharani adalah contoh nyata bagaimana satu individu dapat membawa perubahan signifikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Melalui dedikasinya dalam budidaya Gaharu, ia tidak hanya menciptakan peluang ekonomi baru tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Dengan terus mengedukasi masyarakat dan mendorong generasi muda untuk terlibat dalam pertanian, Maharani berharap NTB akan menjadi pusat budidaya Gaharu di Indonesia sekaligus menjaga kekayaan alam yang dimiliki.
Inovasi dalam Budidaya
Salah satu inovasi yang diperkenalkan oleh Maharani adalah teknik penyuntikan cairan jamur ke batang pohon Gaharu. Teknik ini bertujuan untuk merangsang pembentukan gubal tanpa merusak pohon. Proses penyuntikan dilakukan secara bertahap agar pohon tetap sehat dan dapat menghasilkan gubal berkualitas tinggi dalam waktu satu tahun.
Maharani menghadapi berbagai tantangan dalam upayanya membudidayakan Gaharu. Salah satunya adalah mengubah pola pikir masyarakat yang masih percaya pada unsur mistis dari gubal Gaharu. Ia berusaha meluruskan pandangan tersebut dengan menjelaskan nilai ekonomis dari tanaman ini. Dengan pendekatan edukatif dan demonstrasi langsung mengenai potensi keuntungan dari budidaya Gaharu, ia berhasil meyakinkan banyak petani untuk terlibat.
Penghargaan yang Diterima
Salah satu penghargaan yang paling signifikan yang diterima Maharani adalah SATU Indonesia Awards pada tahun 2014. Penghargaan ini diberikan kepada individu atau kelompok yang menunjukkan kepeloporan dalam melakukan perubahan positif bagi masyarakat. Maharani diakui atas upayanya dalam membangun Forum Petani Pencinta Gaharu, yang kini telah berkembang menjadi lebih dari 200 anggota. Forum ini berfungsi sebagai wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam budidaya Gaharu, serta meningkatkan kesejahteraan petani di NTB.
Maharani juga aktif dalam program-program pengembangan masyarakat seperti Kampung Berseri Astra, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kewirausahaan berbasis potensi lokal.
Melalui dedikasi dan inovasinya dalam budidaya Gaharu, Maharani telah mendapatkan penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya terhadap masyarakat dan lingkungan. Ia terus berupaya untuk mengedukasi dan memberdayakan petani di NTB, menjadikan budidaya Gaharu sebagai alternatif yang menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian alam.
Menurut saya Maharani pantas disebut pahlawan lokal karena Ia tidak hanya fokus pada keuntungan pribadi tetapi juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungannya. Dengan dedikasinya dalam budidaya Gaharu, Maharani telah menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan di Lombok Tengah, menjadikannya sosok inspiratif bagi banyak orang di sekitarnya.
Salam Cantik,
Lita Chan Lai
#BersamaBerkaryaBerkelanjutan #KitaSATUIndonesia #LFAAPA2024BISNIS
What do you think?