Lindungi Keluarga Dari Diabetes

by

Halo Sobat Petualang Cantik,

Sedih ya kalau keluarga atau orang terdekat kita terkena Diabetes. Apalagi pernah dengar cerita pengalaman teman, tetangga atau kerabat tentang Diabetes. Rasanya pengen sekali menghilangkan penyakit tersebut secara ajaib kaya peri-peri di negeri dongeng. Tapi apa boleh buat hidup memang harus dijalani. Saat ini banyak sekali masyarakat Indonesia yang menderita Diabetes.

Untuk fakta dan datanya akan saya sampai disini, kebetulan sayadapat dari hasil workshop Kemenkes RI dalam rangka Hari Diabetes Sedunia 2019. Adapun workshop ini memilik 2 sesi, yaitu :

Sesi 1 Membahas : 

-Implentasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diabetes Miletus oleh Dr. Cut Putri Arianie selaku Direktur P2PTM Kemenkes RI

-Diabetes Miletus Tipe 1 pada Anak oleh Prof. dr. Jose RL Batubara, PhD, SpA (K) dari Divisi Endokrinologi Anak, FKUI – RSCM (IDAI)

-Peranan Upaya Promotif dan Preventif di tingkat individu dan keluarga dalam upaya mencegah diabetes oleh dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, KEMD yang merupakan Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi

 

Sesi 2 Membahas : 

-Gaya Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang oleh Suharyati, SKM, MKM, RD – PERSAGI

-Kiat dan Teknik Peningkatan Aktivitas Fisik di Tingkat Individu dan Keluarga oleh dr. Michael Triangto , SpKO

Untuk menanggulangi Diabetes tentu tidak hanya Pemerintah saja, tetapi perlu adanya kerjasama dengan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian dalam menjalani status kesehatan. Bukan hanya untuk sendiri, tetapi untuk keluarga karena penting sekali peranan keluarga dalam menanggulangi status Diabetes di Indonesia.  Berikut adalah pembahasan dari Dr. Cut Putri Arianie :

Sebelum bicara Diabetes, Dr. Cut terlebih dahulu bahas penyakit tidak menular. Karena penyakit tidak menular ujungnya akan menuju pada penyakit Diabetes. Menurut Dr. Cut Diabetes adalah ibu dari segala penyakit.

Apa Sih Penyakit Tidak Menular (PTM)? Yaitu :

  • Penyakit Jantung
  • Hipertensi
  • Stroke
  • Diabetes
  • Kanker
  • Dan Lain Sebagainya

Tetapi Dr. Cut fokus pada yang punya faktor resiko bersama. Pola penyakit pada tahun 1990 itu lebih banyak penyakit menular, seperti TBC, DBD, Malaria dan sekarang di tahun 2017, PTMnya lebih meningkat lebih besar. Jadi kita disini dalam masa transisi, dimana penyakit menularnya belum selesai tetapi penyakit tidak menularnya juga ikut meningkat.

Berdasarkan data tahun 2014 ( survey registrasi sistem ), kenapa tampilkan data 2014, karena 2018 belum selesai. PTM berada pada posisi tiga tertinggi sebagai penyebab kematian, yaitu yang pertama Stroke, kemudian Jantung dan Diabetes yang ketiga.

Di tahun 2017 juga ada data dimana ada tahun-tahun dari kehidupan seseorang kehilangan hari-hari produktifnya yang diambil oleh penyakit tidak menular (Stroke,Jantung dan Diabetes). Betapa meruginya kehidupan manusia akibat penyakit tersebut.

Dalam data BJPS juga PTM hampir mengambil pembiayaan lebih besar, tetapi tertinggi adalah Jantung, Kanker, gagal Ginjal kemudian Stroke dan Diabetes. Semua riset yang dilakukan menyatakan semua penyakit PTM meningkat. Yang lebih menyedihkan bahwa perokok pemula di Indonesia juga meningkat. Yang lebih gawat lagi Indonesia mendapat julukan BABY SMOKER COUNTRI karena ada anak 2,5 tahun yang merokok di Negara kita. Wah, serem banget …

Diakhir pemaparannya Dr. Cut mengatakan bahwa “kesehatan adalah dasar yang harus dicapai untuk dapat hidup produktif, dibutuhkan komitmen dan perubahan perilaku untuk menerapkan budaya hidup bersih dan sehat”

Kemudian materi kedua disampaikan oleh Prof. dr. Jose RL Batubara, PhD, SpA (K) dari Divisi Endokrinologi Anak, FKUI – RSCM (IDAI) tentang Diabetes Miletus Tipe 1 pada Anak.  Pada umumnya Diabetes Melitus Tipe 1 pada anak dan Tipe 2 pada orang dewasa.

Apakah DM Tipe 1 itu? Yaitu :

  • Jenis DM yang paling sering dijumpai pada anak dan remaja
  • Merupakan penyakit kronis dengan gejala yang tidak timbul tiba-tiba
  • Memerlukan insulin seumur hidup
  • Penyebabnya adalah :
  1. Proses Autoimun
  2. Kerusakan sel pancreas yang memproduksi insulin
  3. Tubuh tidak mampu menghasilkan insulin

Untuk gejalanya bisa diperhatikan oleh orang yang memiliki riwayat keluarga Diabetes, yaitu :

  1. Sering kencing dan haus.
  2. Pada anak berat badan menurun.
  3. Sering lapar sehingga pembawaannya ingin makan terus.
  4. Mudah lelah karena energinya tidak ada
  5. Pandangan mulai kabur
  6. Kaki kesemutan
  7. Luka susah sembuh dan mati rasa

Jika kalian memiliki tanda-tanda yang dijelaskan di atas, segera periksakan diri pada dokter-dokter yang terpecaya. Banyak yang menganggap Diabetes pada anak tersebut tidak ada, sehingga sering ke rumah sakit ketika sudah parah. Dan inilah kematian paling sering pada anak dengan penyakit Diabetes.

Bagaimana cara deteksi dininya? Ini bisa dilihat jika anak cepat sekali berat badannya turun padahal makannya banyak. Kemudian sering kencing, sering haus bawaannya haus terus, segera bawa ke dokter. Kita harus sadar dengan gejala tersebut, kalau tidak mau terlambat.

Nah, apa yang mesti kita lakukan jika sudah terkena Diabetes?

Pada anak, pilihan obatnya bukan tablet, tetapi pada orang dewasa pilihan utamanya adalah tablet (Oral Anti Diabetes). Jika pada anak, tentu saja insulin. Jadi kita harus ingatkan terus bahwa diabetes pada anak harus insulin, tidak bisa dengan yang lainnya.

Kemudian jika pada orang dewasa jumlah nutrisinya dikurangi, tetapi pada anak harus disesuaikan. Jadi jika anak butuhnya 2000 kalori, harus kita kasih 2000 kalori.  Mengenai karbohidrat seperti nasi, roti, jagung, singkong yang menghasilkan gula menjadi energi didapat dari suntikan insulin.

Pada anak diabetes itu sangat dianjurkan untuk olahraga. Karena dengan dia berolahraga, sensifitas terhadap insulin itu lebih meningkat. Kemudian, secara terus menerus kita berikan edukasi. Metaboliknya juga harus di control, untuk periksa HBH1C pada dewasa H1C itu dilakukan 3 bulan sekali dengan target harus dibawah 7,5.

Tujuan terapinya adalah, dia harus hidup normal dan tidak boleh dibeda-bedakan dengan yang tidak menderita diabetes. Makannya harus sama , tetapi karbohidratnya harus dihitung untuk perbandingan  berapa banyak insulin yang dibutuhkan. Insulin dia dapat seumur hidup.

Apa sih akibatnya  jika tidak mendapatkan inisulin? Berikut adalah penjelasannya :

  1. Gangguan pertumbuhan
  2. Pubertas terlambat
  3. Control metabolic kurang
  4. Timbul komplikasi
  5. Harapan hidup pendek
  6. Kualitas hidup menurun

Regimen Pemberian :

  • Split – mixed (konvesional)
  • Basal Bulus
  • Pompa insulin

Split – mixed :

  • Diberikan dua kali sehari (sebelum makan pagi dan sebelum makan malam)
  • Campuran insulin kerja pendek dengan insulin kerja menengah

Perlu kita ketahui bahwa insulin ini ditanggung oleh BPJS tetapi alatnya bisa kita beli sendiri, karena alatnya tidak ditanggung oleh BPJS. Diabetes pada anak tidak menghambat untuk berpretasi juga tidak menghambat dia untuk beraktifitas terutama olahraga.

Ada buku yang diterbitkan oleh para dokter dengan judul Diabetes Care, sehingga anak-anak tersebut bisa saling sharing dengan teman-teman, dan diajarkan bagaimana mengatasi penyakitnya, dan mandiri untuk menyutik sendiri, mengkoreksi bila gula darahnya tinggi bagaimana mengatasinya.

Peranan Upaya Promotif dan Preventif di tingkat individu dan keluarga dalam upaya mencegah diabetes oleh dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, KEMD yang merupakan Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi.

Dr. Fatimah akan menjelaskan bagaimana upaya preventif. Ada 7 negara dengan jumlah penduduk penderita diabetes terbanyak dan Indonesia menduduk urutan ke enam setelah China, Amerika, India, Brazil dan Meksiko.

Kalau melihat dana yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi penyakit diabetes ini Negara Indonesia paling sedikit mengeluarkan anggarannya. Untuk itu apa yang kita lakukan?

Upaya Promotif

  • Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
  • Masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasi dan kebutuhannya. Mengubah atau mengatasi lingkungannya
  • Tujuannya untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna baik fisik, mental dan social.

Upaya Preventif

  • Pelayanan kesehatan preventif adalah satu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit
  • Edukasi merupakan bagian dari upaya pencegahan yang sangat penting dari pengelolaan DM secara holistic
  • Prevensi primer, sekunder dan tersier

Pemerintah akan memberikan edukasi agar masyarakat tahu, terutama bagi keluarga yang memiliki riwayat DM. kita harus melibatkan keluarga dan pendampingan untuk memperhatikan kondisi jasmani dan psikologis serta tingkat pendidikan pasien dan keluarganya.

Setelah selesai dengan pemaparan narasumber Sesi 1, peserta workshop diberikan kesempatan untuk bertanya. Banyak sekali yang memberikan pertanyaan berkaitan dengan penyakit Diabetes ini. Karena mereka yang bertanya kebanyakan memiliki pengalaman pada teman, keluarga, kerabat dekat bahkan tetangga dirumah. Tapi tenang saja, karena apa yang ditanyakan semua sudah dijelaskan dalam pemaparan diatas, jadi tidak perlu lagi kita mengulasnya.

Melanjutkan acara, kita masuk pada Sesi kedua yaitu dengan narasumber berikut ini :

Gaya Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang oleh Suharyati, SKM, MKM, RD – PERSAGI

Manusia memiliki kebutuhan dasar seperti Sandang, Pangan dan Papan. Ibu Suharyati hanya akan membahas pada pangan atau makanan. Bahwa makanan sehat, bergizi seimbang adalah makanan yang mengandung zat gizi dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Anak-anak berbeda dengan remaja dan berbeda juga dengan yang dewasa dan usia lanjut. Makanan sehat selain gizinya terjaga juga harus aman. Yang dimaksud aman adalah terbebas dari cemaran kuman yang berbahaya. Misal ; ada makanan yang sudah dibuka selama 9 jam, nah, jika terlalu lama bisa jadi ada pertumbuhan mikroba. Itu yang kadang menjadi kurang aman. Kemudian cemaran fisik ; missal, nasi yang akan kita makan ada rambut atau lainnya, itu juga menjadi kurang aman. Lanjut lagi cemaran kimia ; misalnya ada zat yang seharusnya tidak boleh ada dalam makanan (seperti formalin dalam bakso/tahu).

Manfaat Status Gizi yang Baik :

  • Antenatal
  • ASI Eksklusif MP-ASI baik
  • Tumbuh Kembang Optimal
  • Anak jadi bugar, konsentrasi baik, cerdas dan prestasi belajar baik
  • Bugar , produktif pendapatan
  • Sehat dan tetap produktif
  • SDM berkualitas

Siapa yang sudah menimbang berat badan, ukur tinggi badan dan ukur lingkar pinggang. Untuk tahu ukuran badan normal adalah tinggi badan dikurangi 100. Untuk ukuran badan ideal adalah tinggi badan dikalikan 90 %. Nah, silahkan dihitung sendiri ya.

Makanan dengan Gizi Seimbang mengandung berbagai zat gizi :

  • Sumber zat tenaga ( karbohidrat & lemak)
  • Sumber zat pembangun (protein)
  • Sumber zat pengatur ( vitamin & mineral)

 

Menyediakan Makanan Sehat yang Bergizi Seimbang bertujuan :

  1. Memenuhi kecukupan gizi
  2. Memelihara dan meningkat kesehatan
  3. Mencegah timbulnya penyakit
  4. Menciptakan generasi dengan fisik kuat
  5. Sehat fisik & mental, cerdas, kreatif, produktif & berprestasi kinerja

Narasumber terakhir memberikan Kiat dan Teknik Peningkatan Aktivitas Fisik di Tingkat Individu dan Keluarga oleh dr. Michael Triangto , SpKO.

Dr. Michael menganjurkan pada kita semua untuk beraktifitas aerobic dengan intensitas sedang selama 150 menit/minggu atau 75 menit/minggu dengan intensitas berat. Aktifitas aerobic setidaknya berdurasi 10 menit/kali.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk berolahraga ringan. Seperti push up, site up, skote jum, dengan media yang ada disekitar kita. Turun naik tangga secara rutin dan stabil bisa juga lho menjadi olahraga yang asyik.

Jadi kesimpulannya adalah :

  • Lakukan olahraga dengan tujuan yang jelas
  • Setiap olahraga harus memiliki program
  • Sesuaikan dengan tingkat kemampuan dan kesehatan tubuh saat itu
  • Untuk memperoleh hasil maksimal integrasikan program latihan dengan pola berfikir, perubahan gaya hidup , diet yang tepat dan dibawah pengawasan dokter
  • Lakukan evaluasi dan revisi program bilamana diperlukan.

Demikian serangkaian workshop yang saya ikut selama sehari, pada tanggal 15 November 2019. Semoga bermanfaat buat kita semua dan diberikan kesehatan serta usia yang produktif untuk menjalani aktifitas kehidupan. Terima kasih sudah mampir ke blog saya …

 

 

Salam,

 

 

Lita Chan Lai

 

 

No Comments Yet.

What do you think?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *