Halo Petualang Cantik…
Pada tanggal 24 Maret 2016 lalu semua dunia memperingati Hari TB (Tuberkolosis), yang sebelumnya kita mengenal dengan TBC. Nah, pada tanggal 22 Maret 2016, Kemenkes melalukan sosialisasi mengenai penyakit TB ini. Tujuannnya adalah para peserta yang hadir (umumnya )para blogger, dapat membantu masyarakat meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap penyakit TB.
Seperti yang sudah banyak memakan korban dan Indonesia negara urutan kedua setelah China yang memiliki penyakit TB. Tanggal 24 Maret di ambil hari di umumkannya penemuan Mycobacterium tuberculosis oleh Robert Koch. Pada tahun 1905 Robert Koch menerima hadiah NOBEL di bidang : “Physiology of Medicine”.
Teman-teman tahu ga tentang penyakit TB ini? Bagaimana bisa ada penyakit ini? Dan bagaimana pencegahan dan pengobatan? Dr. Asik Surya, MPPM dalam acara sosialisasi Kemenkes pada 22 Maret 2016 di Sudinkes Jakarta Pusat menerangkan semua itu kepada para blogger dan peserta lainnya.
Menurut penjelasan Dr. Asik Surya, Tuberkolosis yang di singkat TB atau TBC adalah penyakit yang menular langsung. Jadi kalau sudah tahu orang yang menderita TB dan ada dalam satu ruangan tertutup, TB akan menularkan secara cepat kepada orang yang bukan penderita TB. Maka dari itu lakukan pencegahan dengan gunakan Masker atau bagi penderita TB harus dijaga agar pada saat batuk tidak menularkan penyakitnya. Terkadang etika batuk juga perlu diperhatikan, jangan asal batuk sembarangan tempat.
Tenang saja, menurut Dr. Asik Suryo TB dapat di sembuhkan kok. TB bukan juga karena guna-guna atau kutukan dan juga penyakit keturunan. Ini semua akibat dari kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian kuman menyerang Paru, dapat juga mengenai organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya : tulang, kelenjar, kulit dll). TB menyerang siapa saja terutama usia produktif bekerja (15-50 tahun)dan anak-anak TB bisa menyebabkan kematian bila tidak segera diobati.
Satu (1) Penderita TB aktif dapat menularkan infeksinya ke 10-15 orang pertahun. Ketika berbicara 0-210 partikel yang akan tersebar, pada saat batuk 0-3500 partikel dan pada bersin 4500- 1 juta partikel. Wow….mengerikan sekali ya. Tapi jangan khawatir, ternyata TB bisa disembuhkan asalkan melakukan pengobatan yang rutin dan rajin melakukan pengecekan. Jangan pernah putus asa walaupun akan berlangsung lama pada tahap penyembuhan. Jangan berfikir dengan biaya obatnya. Karena ada obat-obat yang gratis bisa mudah didapatkan di Puskesmas atau posyandu dan poswindu.
Gambaran mengenai TB yang paling tidak diharapkan adalah :
Terjangkit penyakit yang menular melalui udara. Diagnosa butuh waktu 3 bulan. Pengobatan butuh waktu 24 bulan, dengan multiple drugs dan injeksi setiap hari selama 8 bulan. Rasa mual yang konstan dan muntah yang regule. Resiko menjadi tuli dan ireversibel . Bisa depresi , halusinasi dan kadang ingin bunuh diri. Bila tidak diobati , bisa membunuh pasien
Kemajuan pemerintah dalam menanggulangi TB adalah: Komitmen yang kuat untuk penanggulangan TB, TB merupakan target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) dan rencana strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015-2019. Penanggulangan TB merupakan sasaran Sustainable Development Goals (SDG’s). (100 Program Prioritas).
Inovasi penanggulangan TB( 2016) adalah “Gerakan Temukan TB Obati Sampai Sembuh (TOSSTB)”. Gerakan ini akan di sosialisasikan ke seluruh wilayah Pemda kabupaten/Kota agar mengalokasikan dana yang cukup untuk penanggulangan TB. Memperluas kemitraan dalam menanggulangi TB agar cakupan penemuan dan pengobatan makin meningkat.
Jika ada keluarga, tetangga, teman , sahabat dan kerabat yang di duga TB , segera bantu untuk berobat sesuai standar pengobatan pasien TB. Promosikan kesehatan melalui penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat. Penggalangan kemitraan agar kegiatan dilakukan bersama terkoordinasi dengan lintas sektor dan lembaga swadaya masyarakat. Mobilisasi anggota dan tokoh masyarakat dan monitoring atau evaluasi secara intensif.
Tema hari TB se-Dunia 2016 secara global adalah ‘ UNITE TO END TB” dan di Indonesia sendiri adalah “ GERAKAN KELUARGA MENUJU INDONESIA BEBAS TB”. Semoga informasi yang saya dapat bisa mengedukasi teman-teman tentang bahayanya TB untuk kita dan keluarga. Hasil survey yang dilakukan oleh prevalensi tahun 2013-2014 yaitu 22% tidak tahu gejala TB, 27% tidak tahu TB dapat disembuhkan dan 81 % tidak tahu obat TB gratis.
Sudah pada tahu kan mengenai TB, yuk mulai sekarang bantu Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis” (TOSSTB).n Ramaikan gerakan ini melalui akun- akun Sosial Media seperti Twitter, Facebook, Instagram atau Path. Kalau bukan kita yang lakukan , siapa lagi?
Ria
April 2, 2016Informasi yang sangat bermanfaat
Petualang Cantik
April 2, 2016makasi mba ria, semoga bermanfaat ya….