Halo Sobat Petualang Cantik,
Yuk, kita mengenal sosok inspirasi dari Papua ini, namanya Marsellinus Wellip, dia adalah mantri kesehatan pertama di Hutan Distrik Towe, Papua. Sejak kecil, ia bercita-cita menjadi tenaga kesehatan setelah terinspirasi oleh seorang mantri yang merawat ayahnya. Marsellinus mengabdi di Puskesmas yang melayani tujuh kampung dengan total 1.900 jiwa, yaitu Towe Hitam, Towe Atas, Bias, Lules, Terfones, Tefalma, dan Milk.
Perjalanan menuju kampung-kampung tersebut tidaklah mudah, dia sering berjalan kaki selama berhari-hari melewati hutan belantara dan melintasi sungai. Meski upahnya tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkannya, dedikasinya terhadap kesehatan masyarakat membuatnya terasa lebih berguna.
Marsellinus aktif melakukan penyuluhan kesehatan dan imunisasi, serta berbaur dengan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Berkat pengabdiannya, Marsellinus Wellip menerima penghargaan Satu Indonesia Awards pada tahun 2010. Penghargaan ini diberikan oleh PT Astra Internasional Tbk. sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Distrik Towe, Papua. Setelah menerima penghargaan tersebut, pada akhir tahun 2014, dua puskesmas baru berhasil dibuka di Distrik Towe berkat usulannya ke Departemen Kesehatan Jayapura, yang memperbaiki akses kesehatan bagi masyarakat di daerah tersebut.
“Marsellinus kemudian melakukan berbagai pendekatan kepada masyarakat di pedalaman untuk penyuluhan hidup sehat, imunisasi, dan posyandu. ‘Manfaat yang saya dapatkan dari program SATU Indonesia Awards 2010 sungguh luar biasa,’ ujar Marsel.” Ungkapnya di salah satu media.
Marsellinus sangat bangga dan berterima kasih atas penghargaan tersebut karena telah memberikan manfaat besar dalam pekerjaannya sebagai mantri kesehatan di Distrik Towe, Papua. Penghargaan tersebut bukan hanya mengacu pada prestasinya sendiri tetapi juga sebagai motivasi tambahan untuk terus melestarikan dalam meningkatkan kesehatan di daerah masyarakat pedesaan yang sulit dijangkau.
Bagaimana Marsellinus Wellip mempersiapkan diri untuk menjadi mantri di pedalaman Papua?
Selesai SMA, dia melanjutkan pendidikan di Akademi Poltekkes Jayapura, di mana ia belajar tentang kesehatan dan pelayanan medis. Selama kuliah, meski padat, Marsellinus selalu menyempatkan diri untuk kembali ke Distrik Towe, melakukan penyuluhan dan berinteraksi dengan masyarakat.
Marsellinus Wellip aktif melakukan penyuluhan hidup sehat kepada masyarakat Distrik Towe. Ia menjelaskan pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang tepat, olahraga rutin, dan cara-cara preventif untuk menghindari penyakit.
Lalu melalui program imunisasi, Marsellinus berusaha meningkatkan perlindungan tubuh masyarakat terhadap infeksi penyakit. Ia melakukan vaksinasi rutin di semua kampung yang dipayungi oleh Puskesmas Towe.
Di Posyandu (pos pemberdayaan masyarakat), ada sebuah program yang fokus pada pencegahan stunting dan penyakit kronis, sering dikunjungi Marsellinus Wellip. Ia memberikan layanan medis dasar seperti pemeriksaan gizi, imunisasi, dan pelatihan kesehatan.
Meskipun kondisi geografis pedalaman Papua sulit, Marsellinus rela berjalan kaki melewati hutan tropis, lembah, ngarai, hingga sungai-sungai lebar untuk menjangkau pasien di kampung-kampung yang sulit dijangkau fasilitas medis lainnya.
Marsellinus Wellip tidak hanya fokus pada pelayanan medis saja, ia juga berusaha membangun hubungan yang erat dengan masyarakat lokal melalui kegiatan seperti berburu bersama, makan bersama, dan mengunjungi warga di tengah hutan rimba
Tantangan terbesar yang dihadapi Marsellinus Wellip dalam pelayanan kesehatan di pedalaman
Medan di tanah Papua banyak yang Sulit Ditempuh, Marsellinus harus berjalan kaki melewati hutan lebat, lembah, dan melintasi sungai-sungai yang deras. Perjalanan ini sering kali memakan waktu berhari-hari untuk menjangkau kampung-kampung yang terlindungi.
Minimnya Akses Transportasi, daerah tersebut memiliki jalur transportasi yang sangat terbatas, sehingga semua akses ke fasilitas kesehatan. Hal ini membuat masyarakat kesulitan mendapatkan layanan medis yang memadai.
Pola pikir masyarakat Papua masih belum aware terhadap kesehatan, banyak warga di Distrik Towe yang belum menyadari pentingnya kesehatan dan pola hidup sehat. Marsellinus harus berusaha keras untuk mengedukasi masyarakat agar mau menerima informasi kesehatan.
Sumber daya terbatas, sebagai mantri kesehatan pertama, ia sering kali bekerja dengan sumber daya yang minim, baik dari segi fasilitas maupun alat medis, sehingga membatasi kemampuannya dalam memberikan pelayanan yang optimal
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi ini tidak mengurangi semangat Marsellinus untuk mengabdi pada masyarakat, bahkan menjadi pendorong bagi dedikasinya dalam meningkatkan kesehatan di daerah terpencil tersebut.
Dengan memahami budaya dan tradisi masyarakat, Marsellinus dapat berkomunikasi lebih efektif. Misalnya, ia sering mengunjungi pasien di tengah hutan rimba, menunjukkan dedikasinya dan tanggung jawabnya.
Marsellinus berusaha memberikan informasi yang transparan tentang program kesehatan yang ia implementasikan. Hal ini membantu masyarakat memahami kemajuan dan pencapaian layanan kesehatan yang diberikan.
Melalui strategi-strategi ini, Marsellinus Wellip berhasil membangun kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatannya, sehingga masyarakat merasa nyaman dan mempercaya dirinya ketika mencari layanan medis dari Marsellinus.
Melalui semua kegiatan ini, Marsellinus Wellip berhasil meningkatkan kesadaran dan akses kesehatan masyarakat Distrik Towe, serta inspirasi bagi generasi muda Papua untuk turut berkontribusi dalam bidang kesehatan.
Dalam sebuah wawancara dengan media Marsellinus berkata, “Saya akan merasa lebih berguna jika langsung bisa membantu masyarakat di sana, meskipun saya tahu pasti kondisinya berat”.
Buat para anak muda, jangan takut melakukan hal baik dalam bidang apapun yang kalian miliki. Karena ilmu yang kita miliki akan sangat bermanfaat untuk masyarakat yang memerlukan. Apa yang dilakukan oleh Marsellinus Wellip bisa menjadi inspirasi kita semua.
Salam Cantik,
Lita Chan Lai
#BersamaBerkaryaBerkelanjutan #KitaSATUIndonesia #LFAAPA2024BISNIS
What do you think?