Upaya Dompet Dhuafa Mengentaskan Kemiskinan

by

TALKSHOW Ramadan Dari Hari Sesi Pertama

Halo Sobat Petualang Cantik,

Kita sebagai mahluk sosial yang seringkali berhubungan satu dengan yang lainnya merasa peduli dengan kehidupan lingkungan kita sendiri. Sebagai ummat muslim saya bangga sekali bentuk kepedulian ini diatur dengan jelas dalam Al quran dan Hadist. Alhamdulillah Al quran dan hadist ini menjadi pedoman hidup ummat muslim yang dipegang teguh kita semua. 

Kita hidup di dunia tidak memiliki rejeki yang sama. Ada yang kaya dan ada juga yang miskin. Tapi jangan salah, Islam mengatur kehidupan agar keadilan bisa tercipta dengan baik. Maka itu kekayaan yang dimiliki menjadi ujian dan keberkahan bila berpegang teguh pada Al quran dan Hadist, begitupun kemiskinan adalah ujian dan keberkahan pada keimanannya. 

Di Indonesia masalah kemiskinan menjadi masalah yang perlu ditangani oleh pemerintah namun itu semua tidak cukup diselesaikan jika hanya berharap pada pemerintah saja. Banyak lembaga-lembaga yang menangani hal tersebut salah satunya adalah Dompet Dhuafa, melalui Filantropinya.

 

Kebetulan sekali ada Talkshow yang di selenggarakan oleh Dompet Dhuafa dalam rangka menyambut Ramadan 2023 yang membahas tentang peran Dompet Dhuafa dalam mengentaskan kemiskinan dengan narasumber :

  1. Gaib Maruto Sigit dari MNC Radio Network
  2. Prima Hadi Putra, Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa
  3. Tira Mutiara, Peneliti IDEAS
  4. Pradwita Ghazali, Direktur Country Lead Freakout Dewina Indonesia
  5. Kang Ade, Desa Tani
  6. Agung Lesmana, Head of Sharia Bisiness Development & Product Solution PT Bank Jago Tbk

Ternyata Dompet Dhuafa sendiri sudah 30 tahun berdiri dan selama 30 tahun juga Dompet Dhuafa menembarkan manfaat dan mengentaskan kemiskinan bagi mereka yang membutuhkan. Di acara Talkshow Ramadan dari Hati ini Dompet Dhuafa mengajak Blogger dan Media untuk ikut serta mensyiarkan program-program Dompet Dhuafa untuk bisa dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat. 

Peran Lembaga Dalam Mengentaskan Kemiskinan menjadi Tema Talkshow Sesi Pertama. Mas Haryo Mojopahit (PR Dompet Dhuafa), Pak Gaib, Mba Tira dan Kang Ade menjadi narasumber sesi pertama. Dompet Dhuafa mengajak kita semua mengetahui masalah kemiskinan dan definisi miskin itu seperti apa. Apakah dari kepemilikan uang, apakah dari penghasilan? Karena banyak juga pengemis di pinggir jalan ternyata rumahnya besar. Masih ingat dengan kejadian tunanetra yang meninggal dan ternyata dalam tasnya terdapat uang sebanyak 100juta. Apakah miskin itu karena penampilannya atau bagaimana? 

Dalam kebencanaan saja dalam penyaluran bantuan tidak bisa merata. Contohnya bencana di NTT dengan Lumajang. Di NTT tidak banyak yang mengetahui bencana tersebut karena tidak banyak yang menginfomasikan, jarak tempuh ke lokasi sangat jauh dan sulit sementara di Lumajang infomasinya banyak sekali sehingga masyarakat berbondong-bondong memberikan bantuan dan lokasinya masih terjangkau. Maka itu banyak hal yang membuat bantuan yang diturunkan tidak merata. 

Begitupun dengan kemiskinan,butuh data yang akurat untuk menentukannya. Masing-masing lembaga memiliki standar tersendiri. Dompet Dhuafa untuk mengukurnya dengan Segitiga Strategi Pemberdayaan 

  1. Empowering Economi (Pemberdayaan Ekonomi)
  2. Empowering Social (Pemberdayaan Sosial)
  3. Advokasi

Nah, dari penjabaran ini mas Aryo katakana bahwa dalam mengentaskan kemiskinan Dompet Dhuafa melakukan dengan hilangkan kedaruratan, mendampingi orang agar mendapatkan akses untuk mendapatkan haknya dan dapat menambahkan asetnya dengan skill atau pelatihan. Ada juga orang yang memiliki usaha tapi terbentur modal, akses menjual dan lain sebagainya, Dompet Dhuafa melakukan hal untuk semua halangan yang mereka miliki. Dompet Dhuafa berharap dapat membantu pemerintah dengan mengurangi kemiskinan.   

Kak Tira Mutiara dari Peneliti IDEAS juga memaparkan tentang bagaimana peran filantropi di Indonesia mengentaskan kemiskinan. Berdasarkan catatan BPS bahwa penduduk miskin Indonesia per September 2022 sebanyak 7.53% atau 26,36 juta orang. Jumlah ini bisa dikatakan menurun sebanyak 0.14 juta orang kalau dibandingkan dengan data 2021.  

Kemiskinan adalah hal yang komplek dan terus menerus terjadi. bukan hanya dinilai dari pendapatan sebulan dua bulan atau mampunya dia membeli makanan, tetapi kemiskinan ini dibagi menjadi beberapa jenis. Ada kemiskinan yang disebabkan oleh faktor ekonomi, ada juga karena kemiskinan turun menurun sehingga bagaimana cara memutuskan rantai tersebut. Disinilah peran lembaga filantropi Islam dalam mengelola dana zakat.

Menurut kak Tira, Zakat itu salah satu subfaktor yang bertujuan bukan hanya sebagai ibadah tetapi juga sebagai penggerak sosial ekonomi kaum duafa. Pengelolaan zakat ini sudah ada sejak era kemerdekaan namun saat itu bersifat individu kemudian berlanjut terus hingga era reformasi pengelolaannya terus berkembang dengan berdirinya Lembaga Amil Zakat yang ditandai dengan lahirnya UU No.23/2011.

Sejak adanya UU No. 23/2011 ada lima OPZ yang tumbuh menjadi besar yaitu : 

  1. Baznas
  2. Dompet Dhuafa
  3. Rumah Yatim
  4. YBM BRI
  5. Rumah Zakat

Apa sih dasarnya kalau zakat itu berpengaruh pada ekonomi masyakarat ?

Jadi pengaruh tersebut bisa dirasakan ketika zakat diberikan oleh muzaki kepada mustahik melalui lembaga filantropi Islam berdasarkan programnya, daya beli masyarakat jadi meningkat karena mereka memliki uang untuk konsumsinya. 

Kemudian ketika ada peningkatan konsumsi otomatis kegiatan produksi juga ikut meningkat dan ini berpengaruh juga pada berkurangnya tingkat pengangguran dan meningkatnya pajak sehingga pemasukan Negara juga meningkat. Apabila pendapatan Negara meningkat, maka masyarakat juga kan merasakan pembangunan yang merata dan meningkat yang dapat dirasakan semua lapisan masyarakat baik mustahik maupun muzaki. 

Perubahannya bukan hanya di pembangunan saja tetapi dengan berhasilnya pengelolaan zakat ini, efek positifnya para Mustahik dapat bertranformasi menjadi Muzaki. Jika ini dilakukan terus menerus, maka keyakinan akan terlepasnya kemiskinan di Indonesia akan berhasil. 

Hasil Studi Hubungan Zakat dengan Kemiskinan

  1. Pendistribusian zakat yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa melalui berbagai program yang dilakukannya, mampu menurunkan tingkat kemiskinan mustahik binaannya sebesar 10% bila dibandingkan dengan kondisi sebelum zakat didistribusikan dan disalurkan (Irfan Sayuqi Beik, 2010)
  2. Melalui analisis regresi ditemukan bahwa zakat berpengaruh signifikan dengan hubungan yang negative terhadap kemiskinan, artinya semakin tinggi dana zakat yang diterima maka tingkat kemiskinan di Indonesia akan menurun ( M. Najib Murobbi & Hardius Usman 2021)
  3. Jumlah dana zakat memiliki hubungan yang signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sehingga dapat dikatakan bahwa dana sosial Islam, terutama zakat yang dikelola oleh Badan Amil Zakat (LAZ) di Indonesia dapat memberikan kontribusi pada peningkatan hidup mustahik dalam hal kesehatan, pendidikan dan pendapatan ( Mudita Sri Karuni, 2020).

Gaib Maruto Sigit, Pemred MNC menambahkan Bagi masyarakat kita, infak sudah menjadi gaya hidup. Oleh karenanya banyak orang miskin yang bertahan hidup karena lingkungan sekitarnya masih memiliki rasa simpati yang tinggi. Maka dari itu, peran lembaga zakat tidak menjadikan donasi sebagai target utama tetapi targetnya adalah kemanusiaan. Dalam hal pemberitaan Dompet Dhuafa paling sering membuat berita tentang segala aktifitasnya dalam pengelolaan dana zakat dan program-programnya, sehingga banyak masyarakat yang tahu akan informasi dan kinerja Dompet Dhuafa.

Salah satu penerima manfaat Dompet Dhuafa yang berhasil menjadi Petani sukses menjadi narasumber Talkshow Ramadan Dari Hati ini adalah Ade Rukmana yang kerap di sapa Mang Ade. Beliau berhasil menjadi pelaku usaha dan juga mendampingi petani Jawa Barat dari Dompet Dhuafa. Mang Ade ini bersyukur telah dipertemukan dengan Dompet Dhuafa. 

Petani dilingkungan Mang Ade pendapatannya masih sangat minim. Kriteria miskin para petani tidak bisa dilihat dari ponsel atau motornya. Tetapi dilihat dari pemasukan dan pengeluarannya. Apakah seimbang antara pengeluaran dan pemasukannya.

Mang Ade punya keinginan untuk mengangkat derajat para petani, karena banyak ide-ide hanya sebatas konsep. Dengan adanya Dompet Dhuafa semua ide tersebut dapat terealisasikan dengan baik. Alhamdulillah, kini tingkat perekonomian Desa Tani naik sangat signifikan dari tahun ke tahun. 

Dari awalnya 12 penerima manfaat di 2018, dan di tahun 2020 sebanyak 27. Sekarang ini Mang Ade sedang garap 10 hektar dengan total penerima manfaat 55 orang secara langsung dan yang tidak langsung 40 lebih. 

Yang dulunya banyak orang malu menjadi petani, sekarang ini anak muda mau terjun langsung menjadi petani. Semoga saja kehidupan petani bisa meningkat dengan pesat ya. Karena kebutuhan hidup semua manusia ada di tangan petani. 

Demikian ulasan dari Talkshow Ramadan Dari Hati, semoga dengan adanya pengelolaan zakat ini menjadikan rakyat Indonesia keluar dari zona kemiskinan dengan pengelolaan dana yang sesuai dan tepat sasaran. 30 hari lagi sudah masuk bulan Ramadan dan ini adalah bulan yang penuh berkah. Banyak orang berlomba-lomba dalam kebaikan dan bulan Ramadan dijadikan moment mencari pahala dan melakukan ibadah termasuk dengan mengeluarkan zakat. Sudahkah kalian menyiapkan zakat, infaq dan sodaqoh? Insya Allah Dompet Dhuafa amanah dalam menyalurkannya dan tepat sasaran. Wassalamu Alaikum, Terima Kasih.

 

Salam Cantik,

 

Lita Chan Lai

 

  

 

10 Responses
  • winda - dajourneys.com
    Februari 27, 2023

    sebentar lagi bulan puasa nih, cocok banget buat yang mau menyisihkan sebagian rejekinya ke dompet Dhuafa

  • Reyne Raea
    Februari 27, 2023

    Keren banget upaya Dompet Dhuafa dalam mengentaskan kemiskinan ya, apalagi di masa setelah pandemi ini, ekonomi luar biasa berat melanda banyak orang.
    Termasuk para petani-petani ya. Senang rasanya ada yang peduli untuk mengangkat derajat kaum lemah, untuk lebih mandiri dan lebih sejahtera

  • Helena
    Februari 28, 2023

    angka penduduk miskin di Indonesia 7,5% yah itu berkurang sedikiiit dibanding setahun lalu.
    masih jadi PR besar bersama bagaimana supaya bisa mengentaskan kemiskinan dalam jangka panjang. Sepakat dengan penjelasan di atas, ga cuma kasih uang untuk bisa makan sebulan ke depan tapi selanjutnya gimana. Ibaratnya kasih kail, jangan kasih ikan.

  • Rach Alida
    Maret 1, 2023

    Alhamdulillah kolaborasi yang baik dan tepat Dompet Dhuafa dengan media hingga Desa Tani. Khusus untuk Desa Tani semoga makin banyak yang mendapat manfaat dari program demi program

  • Emma
    Maret 1, 2023

    Mantap program dompet dhuafa dalam ikut serta mengentaskan kemiskinan, karena memang masih banyak masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan. Semoga programnya lancar ya..

  • Jiah Al Jafara
    Maret 1, 2023

    Semoga program Dompet Dhuafa ini terus berlanjut dan ngasih banyak manfaat ya. Seneng banget karena yang dikasih bukan hanya uang, tapi lapangan pekerjaan dari mengelola pertanian dan kebun. Ini jauh lebih bermanfaat

  • Fenni Bungsu
    Maret 1, 2023

    Keren banyak bermunculan petani muda ya.
    Ini sangat diharapkan, agar kedepannya banyak penerus dalam hal bertani. Apalagi dengan adanya program pemberdayaan DD yang mendukung

  • Inda Chakim
    Maret 1, 2023

    Aku mau ngucapin terima kasih banyak ke dompet dhuafa dan semua yang support dompet dhuafa, karena sudah peduli bahkan mau turut berikhtiar mengentaskan kemiskinan.

  • lendyagassi
    Maret 1, 2023

    Dengan berzakat, maka perekonomian bisa berputar dengan baik.
    Gelaran acara Talkshow Ramadan Dari Hati dari Dompet Dhuafa membuka wacana baru dan bagus mengenai penting dan besarnya manfaat dari zakat, infaq dan sodaqoh.

  • Ira Hamid
    Maret 1, 2023

    keren nih usaha dompet dhuafa dalam mengentaskan kemiskinan. semoga dompet dhuafa tidak berhenti membantu kaum dhuafa yaa

Tinggalkan Balasan ke Ira Hamid Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *