Mungkin sebagian masyarakat Indonesia banyak yang tidak mengetahui bahayanya malnutrisi pada anak yang dapat menyebabkan stunting, tumbuh kembang terganggu, daya tahan menurun, munculnya penyakit kronis dan lain sebagainya. Sepertinya perlu adanya edukasi dan literasi mengenai hal ini kepada masyarakat luas.
Karena malnutrisi merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Laporan SKI menyatakan bahwa angka nasional prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 21,5 persen, hanya turun 0,1 persen dari sebelumnya, sehingga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang tertinggi di Asia Tenggara.
Selain itu, berdasarkan laporan Food and Agriculture Organization (FAO) kasus malnutrisi di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu menduduki peringkat ketiga di Asia Tenggara. Faktor kemiskinan, kurangnya akses terhadap pangan bergizi, rendahnya pengetahuan tentang gizi, serta ketidakmerataan layanan kesehatan menjadi penyebab utama dari malnutrisi di berbagai wilayah Indonesia.
Pada Selasa, 17 September 2024, Perhimpunan Nutrisi Indonesia (Indonesian Nutrition Association/INA) menggelar acara Pekan Sadar Malnutrisi (Malnutrition Awareness Week/MAW). kegiatan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dan pencegahan malnutrisi didukung oleh Nutricia Sarihusada dengan tema ‘Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini’, di Paloma Resto, Jakarta.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber seperti :
- Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) – Presiden Indonesian Nutrition Association (INA)
- Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB – Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
- Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH – Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada
Kegiatan edukasi ini mengundang para awak media dan blogger yang dipandu oleh dr. Lula Kamal. Diawali dengan perkataan dr. Lula Kamal, bahwa Stunting adalah predikat yang dibawa seumur hidup, untuk itu menjaga tumbuh kembang anak atau mengintervensinya mulai 1000 hari kehidupan. Dijaga nutrisinya minimal sampai 2 tahun. Nah, apakah masyarakat mengetahui hal ini?
Nah, 3 narasumber yang hadir untuk menambah pemahaman kita cara mendeteksi, cara penanganan dan juga pencegahan malnutrisi.
Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) – Presiden Indonesian Nutrition Association (INA) mengenalkan pada peserta yang hadir mengenai Perhimpunan Nutrisi Indonesia (Indonesian Nutrition Association/INA) telah berusaha dan berpartisipasi memerangi malnutrisi dengan melakukan berbagai kegiatan dengan menjadi salah satu duta kegiatan Pekan Sadar Malnutrisi (Malnutrition Awareness Week/MAW) pada tanggal 16 – 20 September yang diselenggarakan oleh American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) sejak 2017.
American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) adalah organisasi profesional yang berbasis di Amerika Serikat. Anggotanya termasuk dokter, ahli gizi, perawat, apoteker, dan Ilmuwan yang berperan dalam memberikan nutrisi klinis kepada pasien.
Perhimpunan Nutrisi Indonesia yang dikenal sebagai Indonesian Nutrition Association (INA) adalah organisasi non profit yang didirikan tahun 2011. INA berfokus pada pengembangan ilmu nutrisi tingkat nasional maupun internasional.
Pekan Sadar Malnutrisi adalah kampanye tahunan multi organisasi yang dibuat oleh American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) dimana INA menjadi salah satu duta resmi MAW ASPEN sejak tahun 2020 untuk mendukung kegiatan yaitu terkait peran penting nutrisi pada kesehatan dan pemulihan/penyembuhan.
Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berdiskusi mengenai status gizi mereka dengan tenaga kesehatan, terutama ketika mereka dirawat di rumah sakit. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.nutritioncare.org/MAW.
Malnutrisi, ketika tidak terdeteksi sejak awal dan tidak diobati, mengakibatkan pasien harus dirawat di rumah sakit lebih lama, dua kali lipat berisiko memerlukan rehabilitasi atau perawatan jangka panjang, serta meningkatkan angka kematian di rumah sakit 2,3 kali. Selain berdampak terhadap kesehatan masyarakat, malnutrisi meningkatkan biaya rumah sakit lebih banyak 73% dan menyebabkan peningkatan biaya hingga $10.000 untuk rawat inap ulang di rumah sakit.
Data dan Fakta Terkini tentang Prevalensi Malnutrisi
Prevalensi malnutrisi di Indonesia, terutama stunting (kekurangan gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak), masih menjadi perhatian. Pada tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia tercatat sebesar 21,6%, menurun dari 24,4% pada tahun 2021.
Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan angka ini hingga 14% pada tahun 2024 melalui berbagai intervensi, seperti meningkatkan nutrisi bagi ibu hamil dan anak-anak. anak serta memastikan akses ke udara bersih dan sanitasi yang layak Selain stunting, masalah malnutrisi lain seperti wasting (berat badan sangat rendah hingga tinggi badan) juga mendapat perhatian.
Upaya pencegahan dan deteksi dini terus dilakukan di berbagai tingkat pelayanan kesehatan untuk menekan angka malnutrisi secara keseluruhan
Peran Pekan Kesadaran Malnutrisi dalam Upaya Penanggulangan Malnutrisi di Indonesia
Tujuan Pekan Peduli Malnutrisi:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak malnutrisi.
- Memperkenalkan strategi pencegahan dan intervensi yang efektif.
Aktivitas Utama:
- Kampanye edukasi melalui media sosial, seminar, dan webinar.
- Penyuluhan tentang pola makan sehat dan pentingnya pemeriksaan gizi secara rutin.
Dr. Luciana mengajak kita semua bahwa “ Peran masyarakat sangat penting dalam hal ini. Jangan memberi informasi yang tanpa research atau hoax”.
“Pentingnya edukasi dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Gizi Seimbang. Ayo bersama-sama kita kampanyekan Pekan Kesadaran Malnutrisi mulai sekarang!”, kata Dr. Luciana menutup pemaparannya.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB – Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengawali dengan cerita kontennya tentang peniti sempat viral agar berhati-hati dalam menggunakan peniti.
menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menjelaskan Pengertian Malnutrisi→Undernutrisi adalah asupan makanan kurang dari yang dibutuhkan pada seseorang yang berakibat terjadi berbagai gangguan biologi dari orang tersebut. Sering terjadi underdiagnosis→kegagalan dalam proses penyembuhan pasien selanjutnya.
Prof Ari juga memberi gambaran tentang masalah pencernaan dimulai dari makanan yang masuk kedalam mulut hingga berakhir pada pembuangan. bertambahnya umur jelas memberikan dampak pada proses pencernaan. Jadi wajar jika orangtua mengalami banyak keluhan terhadap pencernaan.
Malnutrisi bukan hanya terjadi pada orang yang kurus, tetapi juga pada orang yang gemuk. misalnya pasien datang beratnya 100 kg tapi sebelumnya sempat turun 20 dalam seminggu. Kasus seperti ini dapat dikatakan malnutrisi.
Malnutrisi menurut WHO adalah Kekurangan, Kelebihan dan ketidakkeseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang.
Ketidakseimbangan asupan bisa menimbulkan kolesterol yang tinggi hal ini berdampak pada muncul penyakit jantung, batu ginjal, diabetes dan lain sebagainya.
Malnutrisi juga didapat pada orang yang memiliki riwayat penyakit dengan penurunan nafsu makan berakibat menjadi kurus dengan drastis Malnutrisi juga terjadi pada pasien yang sedang perawatan di rumah sakit.
Pengertian Malnutrisi
Apabila terjadi penurunan berat badan lebih dari 10 % dari berat badan sebelumnya dalam 3 bulan terakhir. Apabila pada saat pengukuran berat badan kurang dari 90 % berat badan ideal berdasarkan tinggi badan. (Indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 18,5).
Organ tubuh yang terjadi pada orang malnutrisi antara lain kulit menjadi kering, rambut rontok, mata dengan penglihatan terganggu, bibir kering dan mulut sering sariawan. Kehilangan masa otot dan lemak tubuh. Betapa dampak malnutrisi itu terlihat jelas pada tubuh kita.
Malnutrisi adalah suatu keadaan klinis yang harus teridentifikasi sejak awal saat pasien bertemu dengan dokternya.
- Intervensi nutrisi harus dilakukan sejak awal jika di dalam penapisan awal terdeteksi adanya keadaan malnutrisi yang sedang atau berat.
- Penilaian malnutrisi meliputi anamnesis, pemeriksaan antropometri, laboratorium dan pemeriksaan khusus lainnya.
Peran akademisi meliputi edukasi, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, Inovasi teknologi dan metodologi serta kebijakan dan advokasi.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH – Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada mengatakan bahwa “Malnutrisi itu masalah yang kompleks multidimensi, penyebabnya banyak tapi bisa diatasi”.
Gizi memengaruhi setiap aspek perkembangan manusia, dari kinerja anak di sekolah, kemampuan kita melawan penyakit, hingga kesehatan suatu bangsa, dan kemajuan ekonomi.
Sesuai dengan target pemerintah dalam menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan kesadaran dalam mengentaskan malnutrisi dalam mempersiapkan “Generasi Emas” yang sehat, berkualitas dan berdaya saing.
Upaya ini perlu keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, tenaga kesehatan, serta masyarakat umum, guna bersama-sama menggalakkan edukasi dan intervensi gizi.
Sebagai salah satu perusahaan yang berkecimpung di bidang nutrisi, Nutricia Sarihusada berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif untuk mencegah malnutrisi, karena gizi memainkan peran penting untuk membawa perubahan positif pada kesehatan dan kualitas hidup manusia.
Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH menyampaikan bahwa pencegahan malnutrisi merupakan langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak, serta menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan. “Namun, untuk menghadapi permasalahan ini diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.
Dengan mengusung tema ‘Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini’, Pekan Sadar Malnutrisi didukung oleh Nutricia Sarihusada serta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sebagai salah satu pelopor pendidikan kesehatan di Indonesia guna memberikan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dan pencegahan malnutrisi di Indonesia melalui asupan gizi seimbang sedari dini untuk mewujudkan Indonesia.
Demikian ulasan yang saya rangkum dari acara Pekan Sadar Malnutrisi 2024. Semoga bermanfaat, terima kasih.
Tati Hidayat
September 24, 2024Semoga malnutrisi di Indonesia semakin berkurang, anak-anak bisa tumbuh lebih sehat dan target Indonesia Emas 2045 tercapai
winda - dajourneys.com
September 24, 2024semoga semakin banyak orang tua yang sadar akan pentingnya nutrisi anak ya mba dengan kampanye ini, bukan asal makan aja jadinya hehee
Agustina Dwi Jayanti
September 25, 2024Semakin kesini itu ibu-ibu masak pokoknya yg viral aja. Aku ada anak 2 masih bayi, sering banget mikir, mereka itu paham gizi yg harusnya untuk anak gak sih
Mechta
September 25, 2024Setuju mba.. sosialisasi utk meningkatkan kesadaran pentingnya pengetahuan ttg malnutrisi dan penanganan nya sangatlah perlu ditingkatkan. Semoga dg begitu prevalensi stunting semakin turun dari tahun ke tahun.
Eni Martini
September 25, 2024Kampanye ini harus kita sebar luaskan ya, karena penting banget deh semua masyarakat tahu bahaya dan juga cara pencegahan malnutrisi. Tidak hanya orang kurus, orang gemuk pun bisa malnutrisi
Dewi Natalia
September 25, 2024setuju banget nih, semua pihak perlu terlibat utk menangani malnutrisi di Indo. Semoga makin banyak acara seperti ini ya.
YSalma
September 25, 2024Malnutrisi pada orang dewasa efeknya tidak bagus untuk kesehatan, apalagi pada anak-anak.
Semoga dengan kampanye yang dilakukan oleh INA dan Nutricia Sarihusada semakin memberi kesadaran pada setiap individu dan orangtua agar lebih peduli pada masalah malnutrisi.
Yuni Handono
September 25, 2024Semoga kita menjadi orang tua yang sadar akan pentingnya asupan gizi dan nutrisi yang seimbang untuk anak-anak….karena jaman makin maju, makin banyak penyakit aneh dan tidak pandang usia. Kalau kita dan keluarga tercukupi nutrisinya, insyaallah tubuh pun akan sehat bebas dari penyakit.
Yanti Ani
September 25, 2024Tentang malnutrisi ini bagus banget seandainya bisa semakin diketahui oleh ibu-ibu khususnya ibu muda yang bahkan belum punya anak agar bisa mencegah stunting ataupun masalah malnutrisi lainnya.
Myra
September 25, 2024Keren banget kepedulian Sarihusada tentang masalah malnutrisi ini. Karena memang harus terus disosialisasikan baik di dunia nyata atau maya. Semoga aja tidak ada lagi anak Indonesia yang malnutrisi di masa depan.
Fenni Bungsu
September 26, 2024memang harus digalakkan kampanye seperti ini, agar semua pihak bisa turut berkontribusi dalam pemahaman apa itu malnutrisi dan bagaimana cara penanganannya
demia
September 26, 2024sedih banget yaa kalo faktanya masih banyak anak anak di Negara kita yang masih kurang nutrisi, kampanye seperti ini harus disebarluaskan, biar semakin banyak yang bisa berkontribusi huhu
Dawiah
September 26, 2024Jika target pemerintah menurunkan angka stunting hingga 14% pada tahun ini, itu berarti masih jauh dari harapan sehat masyarakat Indonesia dan itu berarti pula kalau tidak mudah melakukannya. Perlu usaha yang kuat dan sosialisasi yang konsisten terutama dalam literasi kesehatan.
harapannya bisa sam[ai di bawah 10% agar Indonesia bisa disebut bebas stunting. Semoga bisa.
April Hamsa
September 26, 2024Dari acara ini jadi tahu kalau kasus malnutrisi di Indonesia masih sangat banyak, karena itu butuh kolaborasi dari banyak pihak supaya bisa menuntaskan masalah ini yaa.
Salah satunya bisa dengan cara edukasi dan sosialisasi serta membuka akses pengetahuan mengenai gizi yang dibutuhkan oleh masyarakat, kyk acara ini.
Zia
September 26, 2024Punya kesempatan ikutan event seperti ini beruntung banget, pastinya banyak insight dan pandangan luas untuk kita. Semoga Indonesia segera terbebas dari mal nutrisi dan bisa segera mengatasi stunting.