Buka Imajinasi Anak Dengan Mendongeng

by

Halo Sobat Petualang Cantik,

Mau tanya dong…., kalian waktu kecil pernah diceritain dongeng sama ibu atau bapak kalian ga? Kalau aku masih inget banget deh, Mamaku dulu hampir tiap malam mendongeng. Kebetulan Aku anak pertama yang punya adik banyak. Seingat aku, sebelum SMA dan dua adikku bungsuku lahir, adikku ada 5 orang. Umur kami hampir beda setahun setahun. Kebayang dong bagaimana ramenya kami beradik kakak dalam satu rumah.

Hampir tiap malam kicauan suara kami dalam kamar terlihat gaduh. Masing-masing mengeluarkan suara yang sebenarnya tidak penting juga untuk dikeluarkan. Sebagai kakak pertama, aku kesulitan untuk menenangkan mereka semua untuk diam dan tidur. Terutama bagi adik kami yang paling kecil. Entah menangis ketika diganggu atau tertawa terbahak-bahak karena bahagia bermain dengan kakak-kakaknya. Keriuhan tersebut susah ditenangkan, sulit juga bagiku untuk mengajak mereka segera tidur.

Mendengar suara berisik dalam kamar kami, mama datang untuk menenangkan kami semua. Kemudian Mama mulai bercerita tentang dongeng lucu, mengerikan, bahkan cerita bijak yang menginspirasi kami semua. Biasanya cerita dongeng yang Mama dengarkan kepada apa adalah kisah kancil dengan monyet, kancil dengan buayam kancil dengan harimau, kancil dengan keong, kancil dengan ular, kancil dengan kura-kura, kancil dengan kambing.

Wow, semuanya tentang kisah kancil dengan teman-temannya. Entah dari mana ide ceritanya, tetapi bagi kami sangat menarik kalau mama sudah mendongeng. Sebenarnya bukan hanya kisah kancil yang kami dengar, ada juga kisah-kisah inspiratif yang membuat kita harus berprilaku baik kepada adik, kakak, orang tua dan semua orang. Cerita seperti itu tertanam baik di hati kami semua. Alhamdulillah, aku beradik kakak hingga sekarang akur-akur dan saling menyanyangi.

Nah, pada kesempatan yang lalu (1/11) aku hadir disebuah acara NIVEA, dengan tema Sentuhan Ibu 2019 dimana kali ini mengenalkan cara bonding anak dengan mendongeng. Acara ini kembali mengingatkan aku pada masa kecil. Hadir sebagai narasumber yaitu :

  1. Brigitta Dewi Pricillia, selaku Brand Executive NIVEA Body and Crème
  2. Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, M.Psi
  3. Mochamad Ariyo Faridh Zidni/ Kak Aio, selaku Pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia

NIVEA percaya Percaya bahwa sentuhan ibu berperan penting dalam tumbuh kembang anak dan memiliki pengaruh hingga ia beranjak dewasa. NIVEA sebagai brand yang telah membantu merawat kesehatan kulit keluarga Indonesia selamat lebih dari seratus tahun , kembali mempersembah kampanye #SentuhanIbu 2019, sebuah inisiatifuntuk membantu para ibu di Indonesia dalam mempererat ikatan dengan buah hati mereka.  salah satu kegiatan yang menjadi bagian kampanye #SentuhanIbu 2019 ini  , adalah Kelas Dongeng yang melibatkan  Komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Melalui kegiatan ini, NIVEA ingin membantu para ibu dalam mendongeng untuk anaknya dengan cara memberikan kiat-kiat praktis untuk diterapkan di rumah.

“Saat ini, kegiatan mendongeng  sudah semakin jarang dilakukan oleh para ibu. Menariknya, walaupun mengaku mengetahui bahwa mendongeng baik untuk tumbuh kembang anak, namun para ibu masih belum percaya diri untuk mendongeng karena mereka merasa kurang imajinatif dan kreatif.Oleh karena itu, sebagai kelanjutan dari kampanye #Sentuhanibu 2019, di tahun  ini kami mengajak para ibu dan anak untuk saling menstimulasi daya imajinasi masing-masing melalui pendaton mendongeng .” kata Brigitta Dewi Pricilia selaku Eksekutif Brand NIVEA Body dan Crème.

Mendongeng tidak hanya bermanfaat bagi meningkatkan otak, namun juga dapat mempererat ikatan emosi yang hangat dan menyenangkan. Hal ini dapat dilakukan oleh psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, M.  Psi yang juga hadir di acara Kelas Dongeng NIVEA # Sentuhanlbu 2019. Lebih lanjut, ia mengatakan, “Ibu memainkan peran penting sebogai pendamping yang membantu anak meningkatkan daya imajinasinya.  Dengan berimajinasi bersama anak saat mendongeng, ibu dapat membangun komunikasi dan kedekatan dengan anak.  Selain itu, ibu juga bisa memanfaatkan kegiatan mendongeng untuk menanamkan nilai-nilai positif sehingga dapat membantu membentuk karakter anak di masa depan.  Anak yang memiliki daya imajinasi tinggi dapat tumbuh menjadi sosok yang easy-going, ekspresif, memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik, memiliki banyak ide , serta memiliki konsep diri yang lebih positif.

Saat mendongeng para ibu juga disarankan tidak sekedar membaca cerita saja melainkan juga memberikan stimulasi berupa sentuhan lembut pada anak karena menyentuh dapat memberikan rasa nyaman dan menenangkan bagi buah hati. NIVEA yang juga percaya pada kekuatan sentuhan pun  ingin mengajak para ibu di Indonesia dalam memaksimalkan rutinitas perawatan kulit untuk mendukung hubungan dengan buah hati, misalnya dengan menggunakan  NIVEA Creme Tin sebagai bagian dari aktivitas mendongeng. “NIVEA Creme Tin merupakan pelembab ikonik dari NIVEA yang diperkaya dengan Eucerit yang berfungsi untuk melindung kulit, membuatnya tetap lembab juga memberikan sensasi kelembutan layaknya sentuhan yang diberikan oleh ibu. Sebagai pelembab harian untuk kulit wajah dan tubuh, NIVEA Creme Tin telah diuji secara dermatologis aman untuk orang dewasa dan anak-anak, tutur Brigitta.

Hal ini sejalan dengan kiat mendongeng yang disampaikan oleh Mochamad Ariyo Foridh  Zidni atau Kak Aio selaku pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Menurutnya, selain buku cerita rakyat, banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dijadikan cerita inspirasi saat mendongeng. Ia mengatakan “Selama ini orang tua yang mengira bahwa mendongeng harus memiliki banyak buku cerita serta alat bantu dalam mengembangkan ide cerita. Padahal untuk mendongeng, yang diperlukan adalah kemauan dan imajinasi. Tidak ada cerita yang salah atau benar saat kita berimajinasi.  Disitulah letak kekuatan imajinasi. Karena bukan hal mengherankan jika banyak penemuan hebat di dunia justru diawali oleh proses berimajinasi dari sang penemu.  Orangtua perlu terus  membiasakan diri untuk berimajinasi melalui mendongeng bersama anak. Semakin sering dilakukan, tentu akan semakin lancar dalam mendongeng.”

Untuk membantu memperkuar ikatan antara ibu dan anak di Indonesia, selain menghadirkan Kelas Dongeng, NIVEA Juga akan berpartisipasi berpartisipasi dalam acara Festival Dongeng Internasional 2019 yang diadakan tanggal 2-3 November 2019 di Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) Jakarta. Melalui  #SentuhanIbu 2019 NIVEA juga akan menghadirkan sebuah kejutan istimewa yang  dalam mempersiapkannya NIVEA  bekerjasama dengan para ahli seperti : Ayo Dongeng Indonesia, Waktunya Main, serta Sembilan Matahari demi menciptakan pengalaman berpetualang di dunia imajinasi yang tak terlupakan bagi ibu dan anak. “Sejalan dengan komitmen NIVEA dalam menyediakan produk yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup keluarga, melalui #SentuhanIbu 2019 , NIVEA berharap dapat terus menjadi sahabat setia keluarga Indonesia dalam mempererat ikatan antara ibu dan anak ,” tutup Brigitta.

 

Nah, sepertinya apa yang dilakukan mama saat aku kecil dulu sudah benar dan sangat berguna juga buat anak-anaknya ketika besar dan ketika kami sudah memiliki keluarga dan anak. Apa yang dilakukan oleh Mama, dilakukan juga oleh adik-adikku kepada anaknya. Kini ponakanku yang menggemaskan juga ikut merasakan pentingnya sentuhan Ibu mereka. Meskipun aku belum ada anak, tetapi aku juga bisa melakukannya kepada para ponakanku.

 

Bagaimana dengan kalian? Yuk, ceritakan pengalaman kalian tentang dongeng masa kecil dan saat sekarang. Pastinya seru-seru dong…

Demikian ulasan hari ini, besok kita lanjutkan lagi ya…

 

 

Salam,

 

 

Lita Chan Lai

1 Response
  • fida
    Juni 18, 2020

    Aku nggak ingat apa mamaku pernah ngedongeng apa nggak mbak 😀
    Tapi selalu ingat kalo mamaku selalu nyanyiin lagu sebelum aku tidur.

    Nah tapi, sering mendongeng untuk anak-anakku. Pernah berdongeng dengan cerita karangan sendiri dan bersambung, sampai sekarang itu cerita masih belum disambung lagi. .. lalu.. anak-anak udah SMA dan SMP aja 😀

    Pernah, sekarang2 ini mereka protes.. ingat ceritaku kenapa ngegantung… nggak tuntas 😀

What do you think?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *