Benny Santoso Jadikan Tempe Alat Diplomasi Budaya

by

Halo Sobat Petualang Cantik,

Seperti tidak percaya mengetahui Tempe bisa menjadi alat diplomasi budaya oleh seorang pemuda yang bernama Benny Santoso ini. Dia memulai usahanya dengan bermodal 3,5 juta rupiah lalu berkembang hingga mendapatkan omset 100juta/ bulan.

Penasaran dengan sepak terjang yang dilakukan Benny Santoso? tentu saja! banyak hal yang ingin kita ketehui tentang perjalanan beliau yang telah menjadi inspirasi kita semua.

Pendiri Tempeman.com ini berinovasi dengan olahan tempe dengan variasi diluar rasa asin klasik, seperti rasa pedas gurih, manis gurih, gurih rendah natrium serta variasi rasa signature yang unik lainnya dan membuat menarik minat masyarakat.

Melalui workshop pembuatan tempe, Benny memperkenalkan budaya Indonesia kepada warga lokal dan asing. Kegiatan ini tidak hanya mempromosikan tempe tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap kuliner Indonesia secara global. Makanya wajar jika Benny menerima penghargaan SATU Indonesia Award 2021 atas kontribusinya dalam gastronomi dan pemberdayaan perempuan di Bali.

Wirausaha Tempe Berawal Dari Tugas Sekolah

Benny Santoso memulai wirausaha tempe ketika mendapatkan tugas akademiknya sebagai Mahasiswa di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali. Pada tahun 2013, saat kuliah di jurusan Tata Boga, Benny diberi tugas akhir untuk membuat tempe rasa keju. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan tugas kuliah, tetapi juga sebagai inspirasi untuk memulai bisinis di masa depan.

Ide ini dari dari seorang guru yang mengatakan bahwa tempe dapat dikreasikan menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan. Eksperimen pertama Benny membuat dua jenis tempe, yaitu tempe rasa keju dan tempe rasa bawang putih. Meskipun tempe bawang putih gagal, tempe rasa keju sukses dan menarik perhatian teman-temannya.

Setelah tugas kuliah selesai, Benny tidak menyia-nyiakan proyek tersebut. Ia kembali belajar dan mencoba membuat tempe hingga berhasil. Bahkan, pada bulan Desember 2016, ia mencoba membuat 25 kilogram kedelai untuk membuat tempe, namun hasilnya gagal total. Setelah beberapa kali ulangi, akhirnya ia berhasil

Benny menawarkan tempe buatannya kepada tetangganya yang seorang Eropa dengan harga Rp10.000. Tetangganya memberikan saran untuk membuat produk makanan lain dari tempe, seperti kue kering. Inilah titik baliknya menuju bisnis yang lebih maju

Pada tahun 2016, Benny resmi memulai bisnis olahan tempenya dengan nama IniTempe. Ia menggunakan modal Rp3,5 juta, dimana Rp3 juta digunakan untuk membeli mesin pengolahan tempe dan Rp500.000 untuk bahan makanan. Benny Santoso berhasil mengubah tugas kuliah menjadi landasan untuk memulai wirausaha yang sukses dan inovatif.

Membangun Jaringan Bisnis Usaha Tempe

Benny Santoso membangun jaringan bisnis untuk usaha tempe melalui strategi multi-aspek yang efektif.

Benny menggandeng petani lokal untuk memasok bahan utama, seperti kedelai mentah. Ia membeli kedelai mentah langsung dari petani dengan harga yang lebih tinggi dari harga tengkulak. Dengan cara ini, ia tidak hanya mendapatkan bahan berkualitas tetapi juga serta dalam pemberdayaan petani lokal.

Selain petani lokal, Benny juga bekerja sama dengan produsen rumahan di Ubud, Bali. Mitra produksi ini membantu dalam memastikan kualitas bahan dan proses pengolahan tempe. Kerjasama ini juga meningkatkan efisiensi logistik dan biaya operasional.

Untuk meningkatkan aksesibilitas dan adaptabilitas bisnisnya, Benny memulai penjualan online di platform Tokopedia pada tahun 2020. Penjualan online membantu bisnisnya tetap stabil meski di tengah-tengah pandemi COVID-19, yang menyebabkan penjualan offline anjlok hingga 40%. Produk-produk paling laris antara varian lain cokelat tempe dan cookies tempe rasa keju.

Benny juga bekerja sama di hotel, restoran, dan kafe untuk mendistribusikan produknya. Kemitraan ini membantu dalam meningkatkan visibilitas merek dan mencapai target pasar yang lebih luas. Dengan kerja sama ini, Tempeman dapat menjangkau pasar di wilayah sekitar dan meningkatkan penetrasi pasar secara geografis.

Benny juga menggunakan strategi pemasaran inovatif untuk mempertahankan relevansi produknya dengan perkembangan zaman. Contohnya, Tempeman membuat makanan tempe yang modern seperti cokelat, cookies, dan protein ball beragam rasa. Strategi ini membantu memenuhi selera kekinian konsumennya tanpa meninggalkan nilai-nilai tempe tradisional.

Dengan kombinasi kerja sama dengan petani lokal, produsen rumahan, penjualan online, kemitraan dengan industri pariwisata, dan strategi pemasaran inovatif, Benny Santoso berhasil membangun jaringan bisnis yang solid dan dinamis untuk usahanya.

Secara tidak langsung, Benny akan mempromosikan Indonesia dan budayanya melalui makanan. Melalui gastronomi makanan membuat banyak orang yang ingin tahu, tentang asal muasal makanan itu. Bahkan tak sedikit orang asing yang ingin mengetahui cara pembuatan dan bahan-bahan yang diperlukan, yang nanti dijadikan bekal ilmu di negaranya.

Tempe menjadi alat diplomasi budaya atau gastronomi makanan karena tempe merupakan makanan khas asli Indonesia, meskipun banyak juga makanan khas Indonesia lainnya seperti rendang atau nasi goreng.

Uniknya Benny membuat fresh tempe dengan beberapa campuran seperti kunyit, keju dan oregano. Selain itu Tempeman juga memproduksi cemilan berupa olahan kripik tempe original maupun chips dengan berbagai rasa.

Dengan 11 karyawan, Tempeman memproduksi tempe 2 kali dalam seminggu, dengan rata-rata maksimal 50 Kg per satu kali produksi. Hasil olahan didistribusikan ke retauran, hotel, cafe maupun retail.

Sementara, tak sedikit wisatawan asing dari Eropa, Amerika, Australia bahkan Asia yang jatuh cinta pada tempe, saat pertama kali mereka datang ke Indonesia.

Mempunya usaha yang sekaligus menjadi pusat edukasi dan promosi untuk negara dan budayanya, Benny merasa sangat berkesan. Karena tak hanya orang lokal akan tetapi orang asing baik dewasa maupun anak-anak pun tertarik untuk belajar membuat tempe. Ia pun berpesan untuk mencintai produk lokal khususnya tempe.

 

Salam,

 

Lita Chan Lai

 

#SemangatUntukHariIniDanMasaDepanIndonesia #KitaSATUIndonesia

No Comments Yet.

What do you think?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *