Halo Petualang Cantik,
Sekarang ini lagi trend nge-Vlog ya, perlu ga sih Vlog itu? apa sih Vlog itu? Bagaimana cara membuatnya? Ada yang bisa jawab pertanyaan diatas? Saya akan bahas semua pertanyaannya sesuai dengan pengetahuan yang saya punya.
Saat ini memang sedang ngetrend yang namanya Vidio log atau Vlog, bahkan banyak orang yang bikin Vlog dalam kehidupannya sehari-hari, salah satunya adalah Ririn Dumin. Dia adalah sosok gadis remaja yang menceritakan dirinya melalui rekaman video dirinya kemudian dipublikasikan lewat blog, media sosialnya dan You Tube. Dengan Vlog gadis yang berani malu ini sukses menjadikan dirinya terkenal, sesuai keinginannya untuk menjadi artis.
Vlog ini dikenal sejak tahun 2000 oleh seorang Blogger bernama Adam Kontras kemudian diikuti oleh Adrian Miles yang menambahkan postingan vidionya ke dalam blog pribadinya sehingga orang menyebutnya “Vlog” (Vidio Blog). Tahun 2014, Vlog makin dikenal orang dan berkembang pesat pembuatnya, bahkan ada salah satu televisi yang menayangkan Vidio Vlog para netizen dalam sebuah acaranya. Tayangan tersebut memacu masyarakat untuk berlomba-lomba mengirimkan karyanya ke stasiun televisi tersebut.
Karena video ini sering di letakkan ke dalam blog dan aktifitas ini sering dilakukan oleh para blogger, maka sebagai blogger saya pun sangat tertarik dengan Blog Vidio ini. kebetulan ada Komunitas ISB yang mengadakan sebuah pelatihan. Dengan pemateri dari seorang blogger juga yang sangat mahir membuat Vlog dan sering memenangkan perlombaan Vlog. Blogger yang bernama Kang Dudi ini sangat familiar dikalangan para blogger. Peserta yang hadir hampir semua mengenal beliau. Kegiatan pelatihan nge-Vlog ini di selenggarakan di King Burger Pasar Festival, Jakarta (04/03/2018) dan di sponsori oleh CNI (Perusahaan MLM pertama di Indonesia).
Nah, menurut Kang Dudi semua orang suka dengan video. Makanya kenapa blogger perlu untuk membuat Vlog, agar blog teman-teman banyak pengunjungnya. Kalau banyak pengunjungnya otomatis page viewnya tinggi dong. Nantinya banyak perusahaan yang berminat untuk ada dalam blog kita.
Perbedaan Youtuber dengan Vlogger
- Konten Vlogger dipastikan ada cerita tentang keseharian kita
- Sementara Youtuber bisa apa saja dan tidak mesti tentang cerita keseharian kita.
Konten yang banyak di cari orang adalah tentang Informasi dan Hiburan. Seperti video tutorial, demo make up, video perjalanan atau traveling, vidio review produk, dan lain-lain.
Sejak tahun 2012 hingga 2014 orang yang menonton vidio dari perangkat mobile meningkat menjadi 400%, wow spektakuler banget kan. Dan umumnya orang mampu menonton vidio itu kurang dari 6 menit. Jadi kalau para petualang cantik akan membuat vidio, harus kurang dari 6 menit, lebih dari itu orang malas dan jenuh melihatnya. Yah, standarnya 3-4 menit aja sudah cukuplah membuat orang terkesima untuk menonton. Media sosial mulai menjadi tempat yang populer untuk menayangkan vidio yang kita buat. Tahun 2017 mulai dari Facebook merambah ke Twitter dan kini tahun 2018 mulai dikenal Insta story dan live FB. Semua vidio mampu mengusik keingintahuan pengguna media sosial.
Bagaimana dengan Youtube
Menurut data yang disampaikan oleh Kang dudi bapak tiga anak ini, 4 Miliar pengunjung perhari dan setiap menit, selama 48 jam durasi vidio di unggah ke Youtube. Youtube adalah website ketiga terbanyak yang dikunjungi setelah Google dan Facebook.
Untuk membuat vidio blog lewat smartphone kita harus mempunyai 4 kemampuan, Yaitu :
- Mampu mengoperasikan Hp
- Mampu mengedit
- Mampu membuat naskah
- Mampu menyebarkan
Untuk mendukung Vlog yang kita buat ada beberapa perangkat perlu kita miliki, seperti Smartphone, Tripod, Monopod/Tongsis, Steady Cam, Remote Control/ Tomsis, Holder Tripod, Microphone tambahan, Voice recorder (Alternatif) dan lain-lain.
Kang Dudi bukan saja memaparkan tehnik-tehnik pembuatan Vlog, tapi juga mengajak peserta yang hadir untuk mempraktekkan bagaimana cara membuat vidio Longshoot dan Cut to Cut. Yaitu vidio yang terus-terusan berjalan tanpa putus atau di potong-potong sesuai keinginan kita.
Sekarang kita kenalan dengan Shot, Scene dan Sequence ya…
- Shot adalah satu rangkaian gambar tanpa interupsi. Satu shot terbentuk sejak tombol “REC” di tekan hingga tombol itu di tekan lagi.
- Scene adalah tempat setting kejadian yang sedang berlangsung. Dalam satu scene bisa terdiri dari satu shot atau gabungan beberapa shot yang disusun sesuai alur cerita.
- Sequence adalah rangkaian scene atau shot yang merupakan kesatuan utuh. Satu sequence bisa berlangsung pada satu setting atau beberapa setting.
Keuntungan merekam dengan Smartphone adalah mudah, ringan, ringkas, murah. Dan seperti kita ketahui, smartphone pasti selalu ada dalam genggam kita. Smartphone saat ini memiliki kemampuan rekam dengan full HD dengan kualitas suara yang stereo. Jadi sebagai pengguna smartphone zaman now optimalkan fasilitas yang dimiliki smartphone kita, untuk lebih kreatif dalam berkarya.
Kelemahan merekam lewat smartphone adalah, sensor lebih kecil sehingga kualitas vidio mungkin tidak sebagus dari DSLR/ Mirrorless. Fokus gambar tidak dapat dibuat manual seperti DLSR. Bukaan diafragma lensa selalu tetap. Beberapa smartphone masih memiliki noisy saat dalam kondisi minim cahaya. Untuk Iphone kemungkinan lebih bagus dibandingi dengan TAB.
Beberapa aplikasi edit yang sering digunakan adalah Kinemaster, Filmora Go, Power Director, Viva Vidio, Legend dan untuk edit bisa gunakan Snapseed dan Kang Dudi pada saat pelatihan Vlog menyarankan untuk menggunakan aplikasi Power Director dan Legend dan hasil vidio yang saya buat lumayan bagus, maklum masih taraf belajar.
Sekarang bagaimana menjadikan Vlog kita dapat menjadi sebuah cerita. Nah, kalau yang ini sama halnya dengan menulis, yaitu memakai rumus 5W1H (Where, Who, When, Where, Why and How). Untuk menulis naskah Vlog beri penjelasan yang Lugas, tepat dan hindari bahasa yang formalitas, tentunya dengan kalimat aktif dan bahasa tutur ( Keep, It Short & Simple). Pilih struktur kalimat sederhana dan satu kalimat maksimum 20 kata. Kata Kang Dudi, “ Hindari rujukan waktu dan tempat yang terlalu detail”. Kenapa begitu? Orang akan males dengar penjelasan yg terlalu detil, seakan menggurui. Bikin penonton penasaran dengan cerita yang kita tampilkan dalam Vlog.
Wah, makin mantap aja nih materi yang diberikan Kang Dudi. Peserta yang hadirpun sangat antusias mengikuti pelatihan Vlog ini. Karena ini pelatihan bikin Vlog, pihak penyelenggara memberikan kesempatan peserta untuk mengikuti lomba bikin Vlog. Hadiah yang diberikan tentukan dari sponsor acara yaitu CNI. Wah, jadi penasaran nih. Siapakah yang akan memenang lomba Vlog ini. Walaupun saya masih amatiran bikin Vlog, setidaknya saya ikut berpartisipasi mengikuti lomba Vlognya. Menang dan kalah bukan tujuan utama buat saya. yang penting pelajaran yang diberikan dapat saya serap dan bermanfaat.
Mau tahu hasil vidio buatan saya? hehe…tuh, ada dibawah. Silahkan lihat ya…, semoga jauh dari kesan buruk.
Jokoyu
Maret 8, 2018Sy dr pulang ikut ISB sampe sekarang g kelar2 bikin vidiony
Lya Amalia
Maret 8, 2018kalo saya yang paling penting “mampu mengedit”. Kalau ngambil gambar kapanpun dan siapapun pasti bisa yaa mbak, cuma kalo yang mengedit filmnya itu, yang jadi PR besar
Aan
Maret 9, 2018Wah jadi makin tahu nih.vlogging kian diminati, makin mudah dgn ponsel pintat.yes keep it short and simple.noted.
Dwi Wahyudi
Maret 9, 2018Kalau saya mah hajar wae Kak videonya, mau jadi kayak apa juga terserah. Wkwkwkwkw…
Risalah Husna
Maret 10, 2018Emang yaa video itu jadi media yang banyak banget peminatnya. Apalagi sekarang ini youtube yang notabene isinya video -video jadi rujukan banget klo nyari sesuatu. Selain google pastinya. Jadi, emang udah seharusnya nih blogger bisa bikin video juga
Ani Berta
Maret 12, 2018Musiknya asyik nih 🙂
Helena
Maret 13, 2018Asiiik pakai musik klasik. Jadi makin mudah ya edit video lewat smartphone