Awasi Pangan Lebaran Dengan CEKKLIK

by

Halo Petualang Cantik,

Ummat muslim yang ada di Indonesia menyambut lebaran dengan suka cita. Hari yang Fitri, dengan saling bermaaf-maafkan berkumpul dengan sanak saudara dan bersilahturahmi rumah tetangga dan family. Setelah menjalani bulan ramadhan dan berpuasa selama sebulan, momen lebaran menjadi kemenangan kita semua.

Makanya banyak orang yang membelanja berbagai makanan untuk hidangan di hari kemenangan tersebut. Untuk disajikan dirumah, berbagi dengan saudara ada juga yang dijadikan oleh-oleh saat mudik ke kampung halaman.

Namun makanan yang beredar dipasaran seringkali ditemukan yang sudah expired atau tidak layak lagi untuk di konsumsi. Yah maklum saja, menjelang hari raya banyak oknum yang menyimpan stok makanan tersebut untuk di jual dengan harga tinggi di momen hari raya lebaran.

Baru-baru ini saya hadir di acara Talkshow  BPOM di Atrium Mall Pejaten Village. Disana hadir orang-orang yang berkompten dibidangnya untuk menjelaskan berbagai informasi mengenai produk makanan yang ada dipasar Indonesia. Yaitu :

  1. Deputi Bidang Pengawasan Pangan dan Olahan Bpk. Drs Suratmono MP.
  2. Ketua APRINDO, Bpk. Roy Nicholas Mandey
  3. Ketua GAPMMI, Bpk. Adhi S Lukman
  4. Kepala Badan Pangawasan Obat dan Makanan, Dr. Ir. Penny K Lukito, MCP

Acara ini juga dihadiri oleh beberapa media dan blogger. Informasi yang didapat sangat penting untuk masyarakat semuanya, makanya media dan blogger diharapkan dapat menyampaikan informasi penting ini ke semua lapisan masyarakat baik yang merayakan lebaran maupun yang tidak.

BPOM sesuai dengan namanya yaitu Badan Pangawasan Obat dan Makanan bertanggung jawab terhadap makanan yang beredar dipasaran untuk itu jelang dan selama ramadhan hingga lebaran yang akan datang BPOM RI melakukan pengawasan secara intensif. Ini dilakukan untuk mencegah adanya peredaran obat dan makanan illegal, illegal dan kedaluarsa.

Kasihan sekali kalau masyarakat mendapati barang yang tidak layak untuk dikonsumsi. Kemarin, tanggal 30 Mei 2018 , BPOM RI menemukan produka pangan olahan yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) sebanyak 5.272 item (1.405.030 kemasan) dari 932 sarana ritel dan 84 gudang importer/distributor di seluruh Indonesia.  Produk-produk tersebut tidak memiliki izin edar (TIE)/ illegal, kemasannya rusak dan/atau kedaluarsa.

Makanya kemarin itu saya dan teman-teman yang hadir diberikan sedikit ilmu untuk menganalisa atau mengetahui produk yang seperti apa yang aman untuk digunakan. kalau sudah tahu ilmunya, pasti masyarakat dapat waspada dengan produk yang ditemukan dengan indikasi tersebut.

Nah, berikut adalah cara mengetahui produk yang ditemui aman kita gunakan atau tidak? Yaitu gunakan CEKKLIK :

  1. Cek Kemasan
  2. Cek Label
  3. Cek Izin Edar
  4. Cek Kedaluarsa

Jadi konsumen itu harus tahu apa yang dibeli, apa yang dikonsumsi dan untuk produknya sendiri harus tahu dan di pahami baik itu komposisinya , apakah ada izin edarnya atau tidak, apakah komposisinya sesuai dengan yang dikeluarkan oleh BPOM atau tidak, bagaimana tanggal kedaluarsanya , bagaimana cara penyajiannya.  Ketua GAPMMI, Bpk. Adhi S Lukman, mengatakan bahwa “ konsumen diharapkan memahami ini semua, karena konsumen juga ikut membantu para produsen untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap keamanan pangan “

Yah, memang harus begitu. Kalau konsumennya acuh tak acuh dengan produk yang diproduksi produsen dipastikan produsen akan kesulitan memberikan produk terbaiknya.

“Konsumen dan produsen harus sama-sama melihat dan memahami bahwa apa yang menjadi tugas BPOM itu berguna  untuk kita semua” lanjut Adhi S Lukman.

“Tugas memastikan pangan yang dikonsumsi masyarakat aman, bukan saja tugas Pemerintah, tetapi juga pelaku usaha dan masyarakat . Karena  itu BPOM RI mengajak GAPMMI dan APRINDO untuk berbagi informasi dengan kita semua. GAPMMI memberikan penjelasan terkait bagaimana pelaku usaha memastikan dan menjamin keamanan , mutu dan gizi produk yang diproduksi , sedangkan Aprindo bertugas untuk memastikan produk pangan tersebut didistribusikan dengan baik dan benar sampai ketangan konsumen”, Jelas Kepala BPOM.

Acara talkshow bukan hanya memberikan penjelasan dan informasi terkait pangan lebaran, tetapi juga mengajak para peserta untuk mempraktekkan cara-cara CEKKLIK isi dalam parsel lebaran yang sudah disediakan oleh panitia.

Produk pertama yang ditemukan adalah makanan dari Jepang dengan kemasan full bahasa Jepang. Hal ini menyulitkan kita mengetahui kandungan yang ada didalam kemasan tersebut, apalagi izin edarnya tidak ada. Yang ini dipastikan tidak bisa dipasarkan di Indonesia. Nah, masyarakat harus tahu ya, apakah ini aman atau tidak untuk dikonsumsi.

Produk yang kedua adalah makanan kaleng seperti sarden ditemukan penyok. Walaupun masih terlihat bagus, namun ada indikasi produk tersebut akan mengalami perubahan kualitas. Bisa saja kaleng rusak tersebut terdapat lubang yang akan merusak isi produk didalam kaleng. Pokoknya BPOM tidak mengajurkan masyarakat membeli produk kaleng yang penyok atau rusak.

Produk yang ketiga ditemui produk yang kedaluarsa. Karena tanggal penggunaannya sudah lewat waktu. Semoga masyarakat tahu ya, karena jelas tertera dikemasan.

Nah, kalau mau tahu produk yang ada kandungan babinya , masyarakat bisa tahu dikemasannya. Jika ada logo bergambar babi warna merah, udah pasti tuh produk mengadungan babi. Makanya cek dan lihat dengan jelas kemasannya. Kalau ragu atau kesulitan untuk melihanya bisa tanyakan ke penjualnya.

Acara dilanjutkan lagi dengan mengunjungi supermarket Hipermart yang ada di Pejaten Village ini. Semua peserta ikut dalam kunjungan ini dan di pimpin oleh  Kepala Badan Pangawasan Obat dan Makanan, Dr. Ir. Penny K Lukito, MCP.

Kunjungan ini dilakukan agar peserta yang hadir mengetahui apakah ada produk yang tidak layak dipasarkan. Semua produk makanan yang ada di hypermarket di CEKKLIK, baik itu biscuit, syrup, snack, minuman kaleng, nugget dll. Dan Ibu Penny menemukan adanya minuman kaleng yang penyok. Selebihnya aman.

Sebagai informasi bagi masyarakat, kalau menemukan produk yang sudah di jelas tadi bisa kirim pengaduannya melalui aplikasi “Pramuka Sapa” yang bisa didownloud melalui playstore yang ada di smartphone atau langsung hubungi  call center BPOM yang bernaman HALO BPOM di nomor 1500533.

Setelah berputar-putar di sebagian Hipermarket , lalu kembali lagi ke atrium Pejaten Villa untuk mendengarkan tausyiah sambil menunggu waktunya berbuka puasa. Oia , ada informasi lagi nih. BPOM akan mengadakan lomba blog dengan hadiah menarik. Terus up date informasinya atau mantengin timeline twitternya @bpom-ri , facebooknya BPOM Official dan Instagram @bpom-ri.

Wah, udah bedug nih. Sudah dulu ya…semoga informasi ini bermanfaat buat kita semua. Assalamu alaikum, salam cantik.

4 Responses
  • Mukhofas BauTekno
    Juni 14, 2018

    tadi baca di blog teman yang lain… eh disini baca lagi..

    tapi intinya sangat teredukasi atas postingan kayak gini. soalnya belum terlalu banyak yg dibahas diluar sana.

    sehingga ilmu tentang aplikasi klik klik aku jadi tau dan sadar kegunaannya dan fungsinya apa dan sebagai apa.

    sekali lagi terima kasih telah berbagi ya kakak

  • Catcilku
    Juni 28, 2018

    Tambah satu lagi mbak selain cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa. Yaitu logo halalnya 🙂

What do you think?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *