Berkunjung ke sebuah daerah di tanah air Indonesia memiliki keasyikan tersendiri. Banyak hal yang kita temui dan tidak kita ketahui. Ini menjadi hal menarik dalam perjalanan kita.
Suatu hari ketika berkunjung ke daerah Sulawesi Selatan tepatnya ke Kabupaten Luwu Timur, dapat kita jumpai sebuah tugu yang memiliki 6 pilar bambu yang diatasnya terdapat sebuah payung berwarna merah, setengah terkembang. Konon, tugu tersebut merupakan lambang dari Kerajaan Wotu. Luas wilayahnya tidak terlalu besar, namun kerajaan wotu merupakan kerajaan yang dituakan oleh kerajan-kerajaan yang ada di wilayah Sulawesi Selatan.
Wotu merupakan daerah yang ada didalam cerita La Galigo. Banyak orang yang tidak mengetahui akan keberadaan dan silsilah dari kerajaan wotu ini. Menurut salah seorang yang pernah saya temui, berkata bahwa wotu merupakan kerajaan yang sengaja dikaburkan sejarahnya untuk menghilangkan eksistensi kerajaan tersebut, sehingga Kerajaan Wotu bisa dikatakan punah. Masyarakatnya masih bertahan dalam melestarikan bahasa maupun budayanya.
Bahasa yang di gunakan merupakan bahasa ibu yang benar-benar hanya orang asli Wotu yang mampu menuturkannya. Dari perspektif sejarah dan antropologi, menarik untuk kita perhatikan bahwa Wotu , dari segi geografi budaya berbeda dengan domain Luwu lainnya. Walaupun demikian, orang yang berusaha mengaburkan sejarah dan jejak Wotu mengalami kesulitan untuk mengganti nama pimpinan masyarakat adatnya yang tetap disebut sebagai Pua (nenek). Sebagaimana diketahui Bahasa Wotu yang merupakan identitas orang Wotu.
Dari semua penjelasan yang saya dapat, membuat kesimpulan bahwa sejarah tentang Kerajaan Wotu merupakan sejarah yang hampir punah. Karena sedikit sekali orang yang mengetahui tentang ini, bahkan orang-orang Wotu itu sendiri. Semoga dengan diangkatnya cerita ini, dapat meningkatkan minat pembaca untuk kembali mengeksplor sejarah tentang Kerajaan Wotu agar tidak punah dan hilang ditelan masa.(lcl)
Dede Ariyanto
Maret 6, 2018Wow! Beruntung banget yah bisa ke Wotu
Petualang Cantik
Maret 7, 2018alhamdulillah, ini edisi pengembaraan ku zaman dahulu kala…
Agung Han
Maret 7, 2018Waah asyiknya, saya belum pernah ke Sulses, smoga someday bisa keliling Indonesia Amin
Petualang Cantik
Maret 8, 2018Amiiin…Insya Allah tercapai mas.
Sadewi
Maret 7, 2018Pasti seru banget yah mba lita bisa jalan-jalan ke wotu. Semoga kita jadi lebih tau tentang wotu ini
Petualang Cantik
Maret 8, 2018Yup, banyak bgt nilai sejarah di Sulsel yg blm diangkat ke permukaan.
zata
Maret 8, 2018suka deh sama tulisan ini. gw emang seneng sama hal2 yang berbau sejarah Lit..
Petualang Cantik
Maret 8, 2018makasi Zata…nanti aku akan tulis sejarah lainnya. sering2 mampir ya.
Silvia Putri
Maret 8, 2018Cerita sejarah singkat yang menyenangkan
Petualang Cantik
Maret 8, 2018hehe…sesingkat keberadaan saya disana.
dewi puspa
Maret 8, 2018Kurang banyak mba Lita, masih penasaran akan sejarah Wotu hehehe
Petualang Cantik
Maret 8, 2018iya mba, karena saya belum menggali lebih dalam lagi. bahkan orang wotunya sendiri banyak yg tidak tahu ttg sejarahnya. tulisan ini hanya untuk mengusik jiwa-jiwa sejarahwan yg ada disana.
Selamet Hariadi
Maret 9, 2018Mereka punya Bahasa daerah sendiri ya…
Wian
Maret 9, 2018Sayang banget klo sejarah dihilangkan gitu ya. Semoga ada yg bisa mengungkap sejarah wotu. Krn akupun baru tau ada nama kerajaannwotu dari tulisan ini.
Honey Josep
Maret 11, 2018Indonesia Timur cantiknya udah abnormal 🙂
Novitania
Maret 11, 2018pengen deh kaya kak lita, yang traveling kemana kemana, dan berani sampai jauh jauh gitu. aku paling jauh ya paling jogja, hiks
Andri Mastiyanto
Maret 11, 2018Wah bakal punah informasinya.
Liswanti
Maret 12, 2018Pengen ke Wotu. Pasti keren juga ya itu pemandangan alamnya.
kurnia amelia
Maret 12, 2018Belum pernah kesana dan semoga bisa kesana yooo,, penasaran liat wotu.
Anesa Nisa
Maret 12, 2018Neng litaaa mainnya jauh amattttt. Wotu, bener2 baru denger nama ini
ivonie
Maret 13, 2018Nambah lagi nih pengetahuan saya tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia. Asyik ya mbak udah bisa jalan-jalan sampai Sulawesi 🙂
siti mudrikah
Maret 21, 2018Aku baru dengar kak tentang kerjaan wotu, sungguh disayangkan ada pihak yang ingin memutus rantai sejarah kerajaan ini, padahal indonesia kaya akan sejarah dan budaya yang belum terexplore. beruntung bgt kak bisa mengunjungi daerah ini.
Darussalam To Wollo
Juni 9, 2019Terimah kasih yang sebesar besarnya. Saya bangga dengan tulisan ini.
WOTU KU MABALLO
WIJA TO WOTU
Rezqi Bahar
Desember 24, 2020Bapak ku orang asli wotu, menurut ceritanya bapak beliau atau kakek saya biasa dipanggil guru Bahar yg pernah menjadi macoa disana, menurut saya bapak saya ini punya banyak informasi tentang kerajaan wotu, kalau mba ingin referensi lebih tentang atau seputar wotu boleh wawancara bapak saya.
mantoz Klaton
Juni 24, 2021Saya lahir di wotu besar di bandung bulan November 2016 saya ada diwotu. Dan 2021 krn kangeun kmpung halaman baca tulisan anda.
Fransiskus wendi
September 16, 2024Nama saya fransiskus wendi. Tinggal di flores barat, tepatnya labuan bajo manggarai barat
. Leluhur saya asal muasal dari woto. Keluar dari woto pada abad 12 mesehi.