Halo Sobat Petualang Cantik,

Bagaimana mana hari ini? Tentuknya luar biasa ya, sama seperti Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia ( APLI ). Karena hari ini adalah hari ketiga talkshow APLI. Hari pertama dan kedua pastinya kalian sudah membaca ulasan saya dong. Nah, hari ini saya akan mengulas lagi Talkshow APLI dengan tema “ Maraknya Investasi Ilegal Dalam Industri Direct Selling”.

Narasumber yang dihadirkan tentunya sangat berkompeten terhadap tema tersebut. Ada beberapa narasumber yang sudah memiliki pengalaman dalam mengatasi adanya investasi illegal di Indonesia, yaitu :

1. U. Mulyaharja, SH, MH, SE, MKn, CLA (Head Legal Consultan APLI)
2. AKBP Juliarman Ep Pasaribu S,sos, SIK ( NCB Interpol Indonesia Divhubinter POLRI )
3. Roys Tanani ( Dewan Komisioner APLI)

Menurut saya tema yang disebutkan diatas sangat seksi untuk dibahas. Apalagi banyak sekali korban dari investasi illegal alias bodong ini yang membuat orang menjadi miskin seketika dan juga orang mengalami stress, menjadi gila bahkan ada yang bunuh diri dikarenakan tertipu oleh investasi illegal ini.

Praktek-praktek investasi illegal, skema piramida atau money game itu akan terus berputar disaat ekonomi sedang susah. Seperti sekarang ini dengan adanya Covid19, bukan Indonesia saja yang alami resesi tetapi dunia juga mengalami resesi, sehingga mulai marak nih investasi illegal untuk menjerat mereka-mereka yang kurang hati-hati.

Disini APLI mengadakan talkshow dan sosialisasi, agar masyarakat mendapatkan kiat-kiatnya agar masyarakat tidak tertipu dan tergoda. Baik money game, skema piramida, uang tersebut datang dari setoran orang yang baru dan uang itu tidak menghasilkan sama sekali. Wah, jadi ngeri nih kalau terjerat investasi illegal seperti ini. Jadi kalau kita ikut money game atau investasi illegal itu sebenarnya serba salah karena siapapun orangnya pasti tidak mau bunting, tetapi kalau untungpun uangnya pasti dari orang yang buntung alias tidak beruntung. Sebaiknya kalian jangan sampai ikut-ikutan investasi illegal seperti ini ya.

Biar kalian paham tentang invetasi illegal dan kiat-kiat agar bisa menjauhkan diri investasi illegal ini, yuk kita simak talkshow kali ini.

Penjelasan pertama disampaikan oleh Bapak Dr. U. Mulyaharja, SH, MH, SE, MKn, CLA (Head Legal Consultan APLI) mengenai Hak distribusi ekslusif dalam sistem penjualan langsung (Direct Selling) berdasarkan merek dagang terdaftar. Sebagai pengamat Pak U. Mulyaharja melihat skema piramida normanya sudah jelas, berdasarkan UU no 07/2014  deliknya adalah formal, tidak perlu menegaskan kepada adanya korban. Seperti pasal yang ada di KUHP, tidak perlu ada yang dirugikan sepanjang mengikuti kriteria yang pada di pasal Pemendag No 70 Tahun 2019 Tentang distribusi barang secara langsung.

Baca juga ulasan

Day 1 : disini

Day 2 :  disini

Perkara-perkara skema piramida ini banyak yang tidak teraplikasi sehingga keputusannya tidak memuaskan bagi orang pencari keadilan. Perkara wonderwomen cukup bisa memberikan efek jera pada pelaku. Nanti pemaparannya akan dijelaskan langsung olek Pak Juliarman, karena beliau adalah yang menangani kasus tersebut. Jadi jika kalian ingin berinvestasi, kalian harus mengetahui tentang 2 hal ini, yaitu :

1. Memiliki perjanjian hak lisensi merek dagang yang terpilih
2. Perusahaan harus memiliki hak ekslusif yang didapat dari perjanjian merek dagang

Disini diperkuat lagi dengan perjanjian hak pendistribusian barang dilakukan secara ekslusif. Jika terjadi sengketa, keputusannya harus melalui pengadilan.

Kemudian Pak Juliarman menjelaskan tentang kasus wonderwoman yang terkenal di Medan. Pak Juliarman sendiri tidak mengetahui kasus ini dari awal, tetapi beliau menyarankan agar masyarakat tahu pakem-pakem usaha yang akan digeluti. Kita tahu tahu bagaimana usaha tersebut berjalan dan perhatikan surat izin yang mereka miliki, kemudian bagaimana cara pembagian hasilnya dan apa yang didapat dengan produk yang dijual secara langsung. Sebagai penyelidik juga harus paham bagaimana cara kerja mereka dalam melakukan tipu daya terhadap masyarakat yang terjerat.

Pak Roys Tanani juga menambahkan penjelasannya tentang skema piramida yang banyak dilakukan orang untuk menjerat mangsanya. Karakter skema piramida dan money game ini sama yaitu investasi yang tidak ada tetapi ada. Memang tidak gampang untuk mempelajari kasus penipuan seperti ini, dibutuhkan 4 bulan untuk mempelajari setiap kasus yang terjadi. Kasus yang complex sekali, karena si korban ini tidak berani melaporkan karena dia juga adalah pelaku. Setiap orang mengajak orang lain lagi untuk menjadi anggotanya, dan terus begitu hingga kebawah sehingga kita tidak tahu siapa pelaku sebenarnya. Rantai inilah yang terkadang sulit diurai dan ini tidak akan berhenti. Makanya masyarakat harus berhati-hati dengan skema paramida ini.

Kalau membahas kasus ini tidak ada habis-habisnya. Tetapi APLI membuka pintu seluas-luasnya untuk semua orang yang akan bertanya atau konsultasi mengenai marketing plan yang akan digunakan. Demikian pesan yang disampaikan oleh para narasumber. Semoga dapat memberi pencerahan bagi siapapun yang ingin memulai bisnisnya. Saya akhir sampai disini, dan ucapkan terima kasih banyak kepada APLI dan IWITA yang telah melibatkan saya pada acara Talkshow selama tiga hari ini.

Salam cantik,

Lita Chan Lai