Halo Sahabat Petualang Cantik,
Kalian pernah tahu Wae Rebo? Desa terisolir yang berada pada ketinggian 1.200mdpl. Untuk bisa sampai ke Desa Wae Rebo harus berjalan kaki, normalnya selama 3-4 jam. Pemandangan yang dilalui pun sangat cantik, sehingga jalan yang menanjak dan melelahkan ini tidak begitu terasa.
Sesekali saya beristirahat sambil menikmati pemandangan yang terhampar dengan indah. menyajikan kekaguman akan hijaunya tebing dan lereng. Karena seringnya beristirahat tak terasa perjalanan yang saya menuju desa Wae Rebo lebih dari 7 jam, tetapi ada lagi yang lebih lama hingga 10 jam (hahaha, ternyata temanku tertidur dijalur pendakian).
Di Desa Wae Rebo tidak ada sinyal, aliran listrik, televisi, radio dan barang teknologi lainnya, bahkan tidak ada sekolah. Masyarakat Wae Rebo benar-benar menjaga budayanya hingga kini.
Desa Wae Rebo memiliki tujuh rumah utama yang terus dipertahankan jumlahnya. Rumah yang berbentuk kerucut ini menjadi keunikan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Jumlah penduduknya tidak banyak, karena setiap rumah terdiri dari 6-8 Kepala Keluarga. Masyarakatnya hidup dengan berkebun dan bertani. Tanaman yang paling menghasilkan adalah Kopi.
Awalnya saya bingung, kemana mereka menjual hasil kebunnya. Ternyata hasil kebunnya sudah ada pembelinya, bahkan di ekspor ke luar negeri. Selama petualangan ke Wae Rebo baru kemarin bertemu dengan orang yang telah mengenalkan tanaman kopi ke masyarakat Wae Rebo. Yaitu Team Kopi Florist yang berada di Bandung.
Mulai menanam, merawat, memanen dan menjualnya di tanganin oleh Team Kopi Florist hingga pasaran Ekspor ke mancanegara. Kenapa Kopi Wae Rebo ini diminati oleh buyer luar negeri? Yah, berkat keuletan masyarakatnya dalam berkebun dan terus mengikuti ilmu yang pernah mereka dapat, sehingga kualitas kopi yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas Ekspor.
Untuk itulah kenapa saya mendatangi Team Kopi Florist yang memiliki basecamp di Bandung ini. Teman saya yang berasal dari Morowali ingin sekali masyarakat di kampungnya mendapat pembinaan dari Team Kopi Florist ini. Karena selain Wae Rebo ada beberapa Wilayah binaan Team Kopi Florist yang juga berhasil mendapatkan kualitas Ekspor yaitu Toraja dan Enrekang untuk wilayah Sulawesi. Masih ada wilayah lainnya yang juga binaan Team Kopi Florist.
ada lahan 1.000 hektar yang siap diberdayakan di Morowali, bahkan masyarakatnya siap untuk mendapat binaan dari Team Kopi Florist ini. Saya berdoa, semoga Marowali dapat seperti Wae Rebo.
Kembali ke Masyarakat Wae Rebo. Pertanyaan saya diatas terjawab, itu makanya kenapa mereka giat sekali pergi ke kebun. Mereka hanya menanam, lalu merawatnya dan kemudian panen. Mereka sudah tidak memikirkan kemana mereka harus menjual hasil panen kopinya, karena Team Kopi Florist terus mendampinginya hingga masuk pasar Ekspor.
Ini membuktikan masyarakat terisolirpun mampu mengelola kebunnya dengan kualitas ekspor, bahkan kopi Wae Rebo yang jarang kita temui malah justru terkenal di Negara lain. Petani Indonesia pasti mampu seperti masyarakat Wae Rebo.
Bincang-bincang Seru Dengan Badan Karantina Pertanian-Kementerian Pertanian
Mendapat undangan dari Kelas Blogger membuat saya berminat untuk mengetahui tentang Karantina Pertanian. Meskipun permasalahan karantina jarang saya temui apalagi hadapi, tapi dengan bertemunya dengan pakar Badan Karantina Pertanian-Kementerian Pertanian pada sabtu (30/6/2018), menambah pengetahuan saya tentang Karantina Pertanian.
Ibu Endah Kartikawati-Kasubbag Humas Badan Karantina Pertanian menjelaskan “ Badan Karantina Pertanian menjaga hama penyakit tumbuhan dan hewan dan turunannya keluar masuk Indonesia. Badan Karantina memastikan komoditas pertanian itu sehat dan bila ada yang berpenyakit tidak boleh diperdagangkan”.
Penjelaskan tersebut membuat kita semua yang hadir paham pentingnya Karantina Pertanian. Informasi tentang Karantina Pertanian dilanjutkan oleh Apris Beniawan, seorang dokter hewan yang menangani hewan-hewan Karantina Pertanian.
Untuk lebih jelas tentang Karantina Pertanian, Sahabat Petualang Cantik bisa lihat video berikut ini. Semoga menambah pengetahuan tentang Karantina Pertanian.
Agus
Juli 22, 2018Wonderful Indonesia