Cegah DBD dengan 3M Plus Vaksin

by

Halo Sobat Petualang Cantik,

Beberapa waktu lalu, lewat di timeline medsos saya, seorang konten kreator membuat kuis ke beberapa orang yang dia temui dengan pertanyaan “ Hewan apa yang banyak membunuh manusia?”.  Ada yang menjawab Harimau, ada juga yang menjawab Buaya, bahkan ada juga yang menjawab Ular. Semua binatang tersebut memang sering membunuh manusia dan bisa dibilang hewan berbahaya. Tetapi bukan itu jawaban yang benar. Jawaban yang benar dan tidak disangaka-sangka adalah “Nyamuk”.

Ternyata hewan terkecil itu telah banyak memakan korban. Pernah tahu Nyamuk Demam Berdarah Dengu (DBD) dan Malaria ga? Nah, kedua jenis nyamuk itu yang telah membunuh banyak manusia. Tapi yang paling banyak sih Nyamuk  DBD karena dia adanya diperkotaan, dimana daerah yang bersih. Sementara Nyamuk Malaria adanya di Hutan, dan dia lebih berbahaya lagi. Semoga Malaria tidak datang ke kawasan perkotaan.

Upaya Pemerintah Dalam Hal Penanggulangan DBD

Berdasarkan informasi yang saya dapat, bahwa demam berdasar itu ada di Indonesia sejak tahun 1968 di Surabaya, lalu merambat ke Jakarta dan kemudian menyebar ke Kota-kota lainnya di Indonesia. Kasusnya terus meningkat dan memakan korban cukup banyak. Dalam hal ini Pemerintah turut serta membrantas masalah ini dengan melakukan berbagai Inovasi Program Penanggulangan Dengue di Indonesia sejak Tahun 1968 – 2022, seperti Gerakan Nasional Lavarsida, Fogging Fokus, Kelambu dan 3M, Juru Pemantau Jentik (Jumantik), Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN), Communication For Behavioral Impact (COMBI), Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). 

Strategi Nasional Penangulangan Dengue 2021-2025

  1. Penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan
  2. Peningkatan akses mutu tatalaksana dengue
  3. Penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsive
  4. Peningkatan partisipasi dan institusi yang berkesinambungan
  5. Penguatan kebijakan manajemen program kemitraan dan komitmen pemerintah
  6. Pengembangan kajian, penelitian, dan inovasi sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti

Untuk mensukseskan strategi tersebut Pemerintah menjalani kegiatan PSN 3M Plus, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), Pokjanal Dengue, Edukasi masyarakat. Untuk upaya pelengkapnya juga dilakukan inovasi seperti Teknologi Nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia. Ini terbukti efektif menurunkan kasus Dengue. Inovasi Teknologi Nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia ini disahkan dalam KEPMENKES 1341 TAHUN 2022 (Pilot Project Teknologi Wolbachia di 5 Kota : Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang, Bontang).

Lalu ada juga Imunisasi Dengue. Ada 2 jenis Vaksin dengue yang mendapatkan direkomendasikan oleh BPOM saat ini. Untuk menjadi kebijakan penggunaan vaksin Dengue secara nasional oleh program, dibutuhkan kajian dan rekomendasi dari ITAGI (Indonesia Tekchnical Advidory Group omo Immunization) dan dilakukan uji coba operasional atau demonstrasion program pada beberapa wilayah Provinsi atau Kabupaten. Berdasarkan Permenkes no 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, Imunisasi dengue/demam berdarah merupakan imunisasi pilihan yang diberikan sesuai kebutuhan. 

 Upaya Pemerintah Dalam Hal Penanggulangan DBD ini dipaparkan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dan berikut ini adalah Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, IDAI. Beliau akan mengenalkan DBD serta pencegahannya. Yuk, simak!

Kenapa sih Nyamuk Dengue ini sukanya di Kota?

Seperti penjelasan dr. Siti Nadia diatas, bahwa DBD datang ke Indonesia tahun 1968 di Surabaya lalu ke Jakarta dan menyebar ke kota-kota lainnya. 0-1% mirip dengan angka kematian Filipina, Indonesia belum bisa menekannya seperti Singapura.

Kenapa sih Nyamuk Dengue ini sukanya di Kota? Kata dr. Anggraini, hanya 3 mili air bersih tergenang saja dia sudah mampu berkembang biak nyamuk yang mengandung virus dengue ini.  

  • Semakin luas wilayah manusia hidup didunia, semakin luas juga Dengue itu terjadi. 
  • Ditambah lagi adanya pemanasan global karena makin hangat dan cair, makin suka dengue bersemayam. 
  • Apalagi jika manusianya suka pergi kemana-mana, virus Dengue ini juga ikutan pergi kemana-mana. Lalu manusia tersebut dihisap nyamuk, menyebarlah virus tersebut oleh nyamuk yang menyuntikan manusia – mannusia lainnya. 
  • Umur nyamuk tersebut 1bulan, dan selama itulah nyamuk tersebut menyebar virus dengue
  • Nyamuk Aegypti Dengue adalah mahluk yang genit, karena sekali gigit dia tidak puas dan dia akan berkali-kali menggigit 1 orang dan ke beberapa orang lainnya. 
  • Nyamuk Aegypti Dengue suka yang terang-terang. Karena hanya kota yang memiliki cahaya terang baik malam ataupun siang. 

Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) membenarkan apa yang dikatakan konten creator yang saya tulis diawal tulisan ini, bahwa “Nyamuk adalah serangga yang paling tinggi menyebabkan kematian manusia dibandingkan dengan hewan lain.“

Diceritakan bahwa ada penemuan, seorang ibu pada saat melahirkan kena DBD. Bayangkan seorang ibu yang sudah mengeluarkan darah banyak lalu shock. Dan bayinya terkena DBD otomatis dari ibunya. Pada masa covid 19, dr. Anggreini menemukan 3 kasus serupa seperti ini. Kenapa ini bisa terjadi? Sebab dimasa covid19 orang lebih sering dirumah saja.

Fakta Tentang DBD, Kita tahu kalau anak-anak lebih beresiko terkena DBD dibanding orang dewasa, lebih dari 80% anak usia diatas 10 tahun setidaknya pernah terkena demam berdarah. Pada tahun 2022, 40% kasus DBD terjadi di Indonesia dan 73% kasus kematian dengue pada kelompok anak usia 10-14 tahun.

Yang kita ketahui kalau DBD adalah turunnya trombosit darah, sehingga kita mati-matian berusaha untuk menaikkan trombosit tersebut. Beda hal dengan para dokter, yang mereka takutkan adalah si pembuluh darah dari pasien mengalami kebocoran, rembes karena semua plasmanya keluar. 

Karena saya belum pernah merasakan jadi hanya bisa mengetahui informasi DBD ini dari orang-orang yang sudah mengalami dan mendengarkan pemaparan dr. Anggreini. Katanya gejalanya mirip dengan Covid19 , badan rasanya pegal-pegal, dan jika tidak ada batuk atau pilek dipastikan itu adalah DBD. 

Ada 3 fase orang yang terkena DBD

  • Fase Demam
  • Fase Kritis
  • Fase Penyembuhan

Jangan senang dulu jika demam anak turun karena bisa jadi kemungkinan anak masuk Fase Kritis. 

Berikut adalah Tanda Bahaya Saat Hari Ketiga atau Saat Demam Mulai Turun. Waspadai hal ini :

  1. Sulit minum
  2. Muntah terus
  3. Nyeri perut
  4. Lemas, ngantuk
  5. Pucat, tangan dan kaki dingin lembab
  6. Tanda pendarahan (mimisan, muntah darah, buang air besar berdarah, buang air kecil merah)
  7. Kencing berkurang

Betapa menggerikan virus dengue ini. Segala macam sudah pencegahan dan penanggulangan jika sudah dilakukan, baiknya jika manusianya juga mendapatkan benteng pertahanan lewat vaksin. Kita harus tahu Pentingnya Vaksinasi Demam Berdarah; karena Imunisasi merupakan komponen kesehatan primer dan hak kesehatan manusia yang tidak terbantahkan. Vaksinasi juga menyelamatkan lebih dari lima nyawa setiap menit dan mencegah 2-3 juta kematian setiap tahunnya.

Pengalaman Ringgo Agus dan Istrinya Sabai Morschek

Artis yang dikenal dengan nama Ringgo ini terkena DBD pada saat dia SMP umur 16 tahun dan sempat dirawat di salah satu RS wilayah Bandung. Sempat trauma karena panas tinggi hingga 50 derajat celcius. Dan baru tahun lalu di bulan November Ringgo kembali terkena DBD yang kedua kalinya. 

Yang kedua kali ini lebih parah dirasakan oleh Ringgo. Tidur gelisah, tulang rasanya juga ga nyaman bahkan sampai mengigau dan omongan melantur tidak jelas. Akhirnya dirawat lagi dirumah sakit selama 8 hari. 

Dan ditahun 2021 anaknya Ringgo di usia 1 tahun terkena demam berdarah. Hal yang disampaikan dr. Anggreini benar sekali dengan apa yang dirasakan Ringgo dan istrinya. Ada rasa deg-degan dan was-was ketika anak mengalami DBD ini. 

Perasaan was-was ini terus berkelanjutan hingga Ringgo tidak pernah lepas dengan raket nyamuk untuk mengusir pembawa virus dengue ini. 

Nah, dengan adanya vaksin DBD ini membuat Ringgo sekeluarga dan kita semua pastinya senang karena ada pencegahan dan pengamanan yang melindungi diri kita dengan suntikan vaksin tersebut. #Ayo3MPlusVaksin untuk  cegah demam berdarah  .

Kita harus lakukan pencegahan pengendalian jentik nyamuk, kenali tanda dan gejalanya se-segera mungkin, atasi dengan 3M Plus Vaksin. Semoga kita terhindar dari penyakit DBD. 

 

Salam Cantik

 

Lita Chan Lai 

 

No Comments Yet.

What do you think?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *