Abadikan Karyamu Melalui Buku Bersama Nunik Utami Ambarsari

by

Halo Sobat Petualang Cantik,

Beberapa waktu lalu saya sempat mendaftar acara di Komunitas ISB. Materi yang akan di bahas menarik sekali, yaitu Abadikan Karya Melalui Buku. Ini tema yang saya tunggu-tunggu sejak dulu. Keinginan untuk dapat menerbitkan sebuah buku adalah idaman sejak dahulu saat masih sekolah. Apalagi pematerinya adalah Nunik Utami Ambasari, masih sesama blogger. Dan dia menjadi inspirasi buat saya untuk bisa giat menulis.

Sejak sebelum hari H, peserta yang mendaftar sudah di woro-woro untuk tidak datang terlambat. Sejak dirumah, saya merasa akan terlambat datang jika tidak segera berangkat. Tapi masih ada saja yang harus diselesaikan sebelum jalan. Sehingga estimasi waktu yang harusnya cukup dengan naik busway atau kereta menjadi sangsi untuk menggunakan kedua armada tersebut.

Akhirnya saya putuskan untuk menggunakan ojek online, meskipun tariff harganya lumayan mahal. Tapi tidak mengapa, demi bisa tiba di lokasi tepat waktu. Namun sesampainya di lokasi baru ada 2 orang yang sudah hadirm yaitu mba dian anthie dan mba utami. Di meja sebelah juga sudah hadir pihak CNI yang menjadi sponsor sekaligus penyelenggara acara di kawasan Plaza Festival, Minggu (16/12).

Sambil menunggu peserta datang, saya membeli minuman dingin agar bisa segarkan tenggorak yang sejak diperjalanan terasa kering. Kemudian saya mencari meja yang ada colokan listriknya. Maklum, hape saya sudah tidak bisa bersahabat dengan baik sejak baterainya sering lemah. Sehingga untuk bisa terus aktif menggunakannya, saya harus lekatkan charge ke smartphone.

Satu persatu peserta datang. Nunik Utami sebagai pemateri utama juga sudah datang. Dan akhirnya terkumpullah semua peserta. Sebelum acara di mulai, 10 peserta pertama yang hadir diberi kesempatan untuk memeriksa Hemoglobin dan Hematrokit secara gratis. Di lihat dari absen saya urutan pertama lho, jadi saya orang pertama yang memeriksakan kesehatan saya.

Agak deg-degan sih, saat jarum yang akan ditusukan ke jari manis tersembul mantap diujung mata saya. Sejak kecil saya emang takut jarum, tapi kalau udah jadi emak-emak gini, masa harus nunjukkin rasa takutnya. Malu dong sama emak-emak yang lain.

Taraaaaam…, ternyata hasil pemeriksaan yang lakukan tadi menyatakan bahwa saya berpotensi anemia. Waduh, anemia bukannya darah rendah ya!pantas banget saya sering kunang-kunang. Dari pada binggung dengan hasil pemeriksaan yang saya dapat, mending dengerin pemaparan dari mba Asti berikut ini.

Anemia Bisa di Cegah Dengan Konsumsi Sun Chlorella

Menurut mba Asti, HB Rendah itu penyebabnya adalah kekurangan zat gizi, adanya pendarahan, Anemia, masalah dengan ginjal dan paparan radiasi. Sementara jika HB Tinggi factor penyebabnya adalah gangguan sumsum tulang, penggunaan obat yang tidak tepat, Kanker, penyakit paru, merokok, dan tinggal di dataran tinggi.

Nah, di CNI ada produk yang bisa menjaga kadar Hemoglobin dalam darah, yaitu Sun Chlorella. Di dalam Sun Chlorella ada zat Klorofil dimana terkandung Vit B12 dan Asam Folat. Komponen besar Sun Chlorella yaitu : Protein 60,5%, 8 mineral, 15 Vitamin, klorofil 2,9%, CGF (Chlorella Growth Faktor), Beta Koreten 0,25%.

Eh, tahu ga apa itu Chlorella? Ternyata Chlorella adalah ganggang hijay air tawar (Green Algea) yaitu tumbuhan berukuran kecil (3-15 mikron), mulai hidup di bumi 2,5 Milyar tahun yang lalu. Seluruh bagian tubuhnya (kulit, dinding sel, isi selnya) dapat dimanfaatkan lho!

Proses pembuatannya menjadi obat dibuat secara alami, bentuk tabletnya berwarna hijau alami seperti aslinya dan tanpa banyak bahan tambahan lainnya. Aman di konsumsi oleh semua orang.

Untuk tahu lebih jelas produk CNI ini, silahkan cek media sosialnya @cniindonesia dan @sunchlorellaid.

Belajar CEO Bersama Niko Riansyah

Dari dulu hingga sekarang saya paling susah untuk bisa mengaplikasikan ilmu CEO yang sering dipelajari dari workshop ke workshop. Emang saya tidak bakat untuk mempelajarinya dan mempraktekannya. Pernah beberapa lalu saya mencoba untuk mengotak-atik blog milik saya. Mencoba beberapa tahap yang saya dapat dari hasil workshop. Namun bukannya bener, malahan merusak tatanan blog saya. Sehingga tampilan dan blog saya menjadi amburadul.

Kalau sudah begitu, saya langsung menghubungi teman yang pandai mengatur mengotak-atik blog. Sehingga tampilan dan blog saya dapat kembali seperti semula, dan bisa digunakan kembali.

Nah, sekarang dapat lagi ilmu dari mas Niko. Tetap saja, saya tidak bisa mudeng dengan tahap-tahap yang dipaparkan. Maafin saya ya mas Niko, karena ga bisa menyerap ilmu SEO yang diberikan. Sedih banget deh kalau sudah begini.

Abadikan Karya Melalui Buku

Nah, akhirnya tema ini menjadi daya tarik tersendiri buat para blogger yang ingin karyanya naik tingkat menjadi sebuah buku. Banyak penulis yang abadi dengan karya-karya bukunya, sebut saja Pramudya Ananta Toer, kemudian yang baru-baru ini heboh dengan kepergiannya yaitu NH Dini. Mereka itu walau sudah tiada di dunia ini, tapi karya mereka tetap ada dan hidup di dunia ini. Bukan berarti kita ingin lekas menyusul mereka, tapi setidaknya kalau kita membuahkan karya seperti mereka, tentu saja akan dikenang oleh minimal keluarga kita sendiri atau berguna untuk orang yang merasakan manfaat dari karya yang kita buat.

Nunik Utama Ambarsari, membagikan pengalamannya dalam hal menulis buku. Menulis sudah dimulai sejak dia kecil, namun masuk di dunia blogging sejak tahun 2005. Menurut ceritanya. Banyak penulis yang kesulitan menemukan penerbit, begitupun sebaliknya, banyak penerbit yang susah sekali mendapatkan penulis. Ini sih kaya menemukan jodoh.

Ada beberapa tips yang diberikan oleh Nunik :
Sering ikut lomba menulis
Sering membaca buku
Sering kunjungi pameran
Perbanyak teman editor
Perbanyaklah menulis

Nah, dari lima tips tersebut terlihat mudah ya. Tapi tidak seperti kenyataannya. Banyak penulis mendapatkan penolakaan yang bikin patah hati. Nunik bilang “ Jangan pernah berhenti sampai disini…!”artinya, jangan pernah patah semangat. Teruslah berusaha untuk mendapatkan penerbit yang cocok sama kita.

Ada cara lain kalau kita tidak menemukan penerbit yang sesuai. Yaitu dengan menerbitkan buku Indi, yaitu menerbitkan buku kita sendiri dan dengan modal kita sendiri. Kalau menerbitkan buku Indi, kita harus giat mempromosikannya. Agar buku tersebut bisa dikenal dan dibeli oleh pembaca.

Nah, buat teman-teman, buku apa yang ada kalian kerjakan. Menggunakan penerbit mayor atau Indi. Semuanya bisa kalian lakukan asal kalian mau dan memiliki semangat yang tinggi untuk bisa Mengabadikan karya kalian melalui buku. Ayo…semangat. Semoga saya juga bisa menghasilkan karya melalui buku. Ingat terus ya pesan Nunik Ambasari “ Jangan pernah berhenti sampai disini…!”

Demikian hasil pendulangan ilmu saya di acara yang diselenggarakan Komunitas ISB dan CNI Indonesia. Nantikan kupasan kegiatan saya berikutnya ya….saatnya saya pulang. Kali ini saya menggunakan busway, sambil membayangkan buku apa yang menjadi karya saya nanti. Selamat berkhayal dan jangan lupa menjadinya nyata.

Salam Cantik,

Lita Chan Lai

 

 

No Comments Yet.

What do you think?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *