Menggali Ilmu Dubbing Dari Pemeran Suara Suneo (Agus Nurhasan)

by

Halo Petualang Cantik,

Menjadi seorang dubber adalah sebuah profesi yang sangat menyenangkan, meskipun untuk menjadi seorang dubber harus melalui proses yang panjang dan tidak mudah. Seperti halnya Agus Nurhasan ( Dubber/ VO Senior) yang hadir sebagai pengisi acara di #InHouseTrainingBRID pada Sabtu (12/08) di Wisma Riat, Jl. Pengadegan Utara No 14 Cikoko Pancoran Jakarta Selatan.

Acara di buka oleh Ibu Ami Indar Atmanto yang merupakan Desainer, pernah menjadi reporter di salah satu televisi di Indonesia dan pembina teman-teman disabilitas. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Blogger Reporter Indonesia (BRID). Dan di sponsori oleh Gogobli, situs penjualan khusus Kecantikan dan Kesehatan dengan harga ritel yang murah.

Sekilas Tentang Agus Nurhasan

Beliau meniti kariernya sebagai dubber sejak 24 Tahun yang lalu. Film pertama yang dia hidupkan adalah Ksatria Baja Hitam RX, walau hanya mengisi suara peran-peran tambahan saja. Pria kelahiran 27 Agustus 1973 ini makin ngehits setelah mengisi suara beberapa film yang tayang di Indonesia.

Agus Nurhasan yang biasa dipanggil Kak Agus ini adalah Jebolan Institut Kesenian Jakarta. Dia selalu mengexplore suaranya agar menemukan karakter suara yang dibutuhkan dari film yang akan dia dubbing suarannya.

Seperti halnya di film Doraemon. Tentunya kamu tahu orang-orang di zaman saya sangat mengenal  film Doraemon, itu adalah tontonan wajib saya di hari minggu. Film yang tidak pernah bosan untuk dilihat. Salah satu film favorit yang mampu memberikan inspirasi khayalan masa kecil untuk menjadi kenyataan. Sampai saat inipun saya masih mencoba untuk menginginkan sebuah kenyataan dari film Doraemon.

Siapa sangka suara yang sering kita dengan dari salah satu tokoh di Film Doraeman yaitu “Suneo” adalah suara kak Agus Nurhasan (tahun 2006-2008). Tak pelak, jika penggemarnya bertemu Kak Agus selalu meminta untuk mengeluarkan suara Suneo. Saat ini film yang dia lakoni adalah Pria Bertopi Kuning dalam “Curious George”.

Belajar Menjadi Dubber

Dalam kesempatan ini peserta yang hadir mendapatkan ilmu dubbing langsung dari pakarnya yaitu Kak Agus Nurhasan. Peserta yang hadir sangat antuisuis mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh Kak Agus. Mau tahu ilmunya seperti apa? Baca terus tulisan saya ini ya.

Dubbing dalam bahasa Indonesia adalah sulih suara, yaitu mengisi suara peran di film atau mengganti suara asli pemeran film dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Sedangkan Dubber dalam bahasa Indonesia adalah peyulih suara/ pengisi suara. Jadi Dubbing adalah proses pengisian suara sedangkan Dubber adalah pelaku atau orang yang mengisi suara.

Menjadi dubber tidaklah mudah. Seperti yang dialami kak Agus, harus melalui proses yang panjang dan dengan pengorbanan yang luar biasa. Modal seorang dubber adalah suara. Kita harus mampu mengolah dan menjaga kualitas suara yang merupakan anugerah dari Allah SWT.

Apakah suara cempreng bisa menjadi seorang dubber? Kak Agus bilang bisa, yang penting mau belajar dan terus berlatih mengolah suara agar bisa bagus dan berkualitas. “Suara yang dipilih tidak harus terdengar cantik, ganteng, atau jelek. Tapi kita harus bisa memerankan tokoh yang sesuai dalam film tersebut” begitu kata kak Agus.

Tips-tips Yang Diberikan Agus Nurhasan Dalam Mengolah Suara

Kak Agus Nurhasan memberikan pelajaran dasar untuk menjadi seorang dubber seperti di bawah ini :

  1. Olah Tubuh

Olah tubuh dibagi menjadi dua bagian yaitu Latihan Pernafasan dan Senam Mulut

  1. Latihan Pernafasan

Hirup dalam2 melalui hidung, kembungkan perut , tahan sejenak dibawah perut lalu keluarkan melalui mulut dengan suara mendesis atau bisa disertai hentakan sambil mengucapkan huruf vokal “A, I, U, E , O”

Olah tubuh juga dengan melakukan Olah raga yang intinya bisa menjaga stamina. Seorang dubber dituntut untuk memiliki stamina yang prima.

  1. Senam Mulut

Ga usah takut terlihat jelek, gerakan wajah dengan berbagai cara seperti meliukkan bibir, memoncongkan mulut, menjulurkan lidah, bersiul dan lain sebagainya. Agar mulut kita tidak kaku saat mengucapkan dialog.

  1. Olah Vokal

Olah vokal diperlukan agar suara kita terasah dengan baik dan berkualitas. Olah vokal terdiri dari :

  1. Power : suara harus bertenaga dan berbobot. Power bukan harus berteriak, tapi bagaimana kita berani mengeluarkan suara, tidak takut-takut atau malu-malu.
  2. Artikulasi : kejelasan pengucapan suara. Suara kita harus jelas terdengar jelas di telinga pendengar.
  3. Intonasi : Nada pengucapan yang sesuai dengan motivasi atau maksud tujuan kata dari kalimat yang kita keluarkan. Dalam dalam Intonasi akan menjadi salah arti.
  4. Tempo : tinggi rendah dan cepat lambat suara harus bisa kita atur.
  5. Warna : kita harus bisa menemukan warna atau jenis suara untuk menghidupkan peran yang kita dubbing.
  6. Olah Rasa

Olah rasa adalah mengolah batin kita agar bisa menjiwai/menghayati karakter yang diberikan sehingga bisa menghidupkan dengan baik.

Olah rasa terbagi menjadi :

  1. Konsentrasi : kesanggupan untuk mengarahkan semua kekuatan rohani dan pikiran ke arah sasaran.
  2. Ingatan Emosi : kemampuan untuk mengingat atau menghadirkan emosi-emosi atau peristiwa-peristiwa yang pernah dialami. Semua pasti pernah merasa sedih, lucu dan senang, ini penting untuk mendorong kita untuk merasakan emosi itu hadir saat dubbing.
  3. Imajinasi : daya khayal membayangkan dan berandai-andai untuk menyelami karakter yang kita mainkan.
  4. Observasi : pengamatan terhadap berbagai karakter manusia dan profesinya. Tujuannya agar dapat mengetahui kebiasaan hidup dan pandangan hidup manusia sehingga saat memerankan suatu tokoh bisa menghidupkan dengan memainkan dengan baik.
  5. Lipsync (Singkronisasi Bibir)

Kita harus bisa menyamakan dialog yang kita baca dengan gerakan bibir pemeran film yang kita dubbing. Jika gerakan bibir tokoh film berhenti maka dilalog kita juga harus berhenti. Disini sangat diperlukan pemenggalan kalimat yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Seorang Dubber dituntut kreatifitasnya dalam berimprovisasi kalimat yaitu menambahkan kata atau kalimat jika ternyata gerak bibir tokoh film masih banyak atau sebaliknya. Kita boleh menambahkan atau mengurangi kata atau kalimat yang ada di naskah tanpa mengubah arti kalimat tersebut.

4M yang harus dilakukan seorang dubber dalam melakukan pekerjaan. Yaitu :

  1. MELIHAT , yaitu Melihat monitor
  2. MENDENGAR, yaitu mendengar suara aslinya di Headphone
  3. MEMBACA, yaitu membaca naskah
  4. MERASAKAN, yaitu merasakan yang dirasakan tokoh film tersebut.

Jadi seorang dubber harus cerdas karena harus melakukan 4 aktifitas dalam 1 waktu.

Dalam kesempatan ini, Kak Agus langsung mengajak peserta untuk mempraktekkan apa yang baru saja dipaparkan. Saya sendiri sangat senang berlatih dan mencoba memainkan sebuah drama yang naskahnya sudah disiapkan oleh Kak Agus. Saya sendiri merasa kikuk dan deg-degan saat memulainya. Lumayan seru dan lucu. Mungkin karena belum terbiasa untuk mengucapkan kalimat-kalimat dalam naskah.

Kak Agus menyarankan peserta untuk terus menerus berlatih dan memperbaiki kelemahan kita serta menggali potensi yang kita miliki. Hihihi…aku masih grogi dan malu-malu untuk keluarkan suara. Bagaimana bisa menjual suara kalau malu-malu seperti saya. yah, saya harus mencoba berlatih lagi dirumah agar bisa dapatkan suara yang bagus dan berkarakter seperti Kak Agus.

Untuk info lebih lanjut enaknya kalian kepoin juga nih Medsos Kak Agus biar kalian juga bisa dekat dan mendapatkan info-info tentang Dubber. Isunya sih, Kak Agus sedang mencari dubber muda dan berbakat lho. Kalau kamu mau menjadi dubber silahkan cari grup Facebook Dubbing IN Love dan INA FUNDUB .

“Untuk bisa menjadi dubber harus punya NIAT, MOTIVASI DAN TEKAD yang kuat” kata Kak Agus.

Email : [email protected]

Facebook : Agus Nurhasan

Tweeter : @AgusNurhasan

HP/WA : 0857.1934.7773

Nah, buat kalian yang memang ingin menjadi dubber segera hubungi Kak Agus Nurhasan. Orangnya baik lho…

2 Responses
  • uci
    Agustus 19, 2017

    Maacih sharingnya,jadi mau deh belajar jadi dubber

  • windhu
    Agustus 20, 2017

    Info menarik, jadi ingin latihan bareng kak Agus supaya bisa jadi dubber.

What do you think?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *